Konsultasi Publik AMDAL PT LCM Diterima Dengan Antusias, Sejumlah Pertanyaan Diajukan

RIMAUNEWS.CO.ID, Muba – Dalam Konsultasi Publik AMDAL untuk rencana pembangunan Jetty 01, jalan hauling, dan stockpile yang terintegrasi dengan kegiatan pertambangan batubara PT Lais Coal Mine, berlangsung di Aula Kantor Camat Lais, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Jumat (1/11/2024). Acara ini mendapat sambutan hangat dari sejumlah peserta yang hadir.

Kepala Desa Teluk Kijing III, Yupanser Ahmad SE, menyampaikan harapannya kepada pihak perusahaan agar dalam operasionalnya dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah desa dan Forkopimcam serta pihak-pihak lainnya.

“Kami tingkat desa ini yang lebih tahu kondisi di lapangan. Jangan cuma mengharapkan hasil bumi kami, tetapi kami diabaikan dan diperlakukan sebagai penonton,” ujar Kades yang sudah menjabat tiga periode tersebut.

Sementara itu, Ibrahim, salah satu warga Desa Teluk Kijing III, mengkhawatirkan dampak dari operasional perusahaan, seperti kesehatan, pencemaran, dan polusi, yang dapat timbul terhadap masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, Ibrahim berharap agar rapat ini dapat memberikan solusi untuk kedua belah pihak.

“Rapat kali ini belum memberikan solusi kepada kami sebagai masyarakat setempat dan belum adanya kesepakatan. Oleh karena itu, saya berharap adanya kejelasan dari pihak perusahaan untuk meminimalisir dampak yang timbul akibat operasional PT LCM, dengan berkoordinasi, membangun komunikasi, dan berdiskusi,” jelasnya.

Indra Kesuma SE, Kepala Desa Tanjung Agung Selatan, menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berada di masing-masing desa sudah tentu mempunyai izin resmi, baik melalui pusat, provinsi, maupun kabupaten. Namun, ia menegaskan pentingnya komunikasi dan musyawarah dengan kepala desa, tokoh pemuda, tokoh perempuan, perangkat desa, BPD, dan tokoh masyarakat sebelum memulai operasional.

“Jangan sampai sudah terjadi keributan, sudah terjadi demo dan segala macam permasalahan yang muncul, baru-baru konsultasi dan musyawarah,” ingat Indra. Ia juga menekankan bahwa kepentingan masyarakat umum lebih didahulukan dibandingkan dengan kepentingan kelompok atau golongan, dan mengingatkan warganya untuk tidak mudah melakukan aksi unjuk rasa.

Sementara itu, pihak manajemen PT Lais Coal Mine, Apriyanto, saat dikonfirmasi awak media mengaku bahwa sudah banyak yang dilakukan pihaknya, seperti eksplorasi hingga konstruksi infrastruktur di lokasi tambang dan lain sebagainya serta melanjutkan dengan konstruksi Jetty 1.

Beberapa desa yang masuk dalam ring satu PT Lais Coal Mine meliputi lima desa, yaitu Desa Tanjung Agung Timur, Desa Tanjung Agung Barat, Desa Tanjung Agung Selatan, Desa Tanjung Agung Utara, dan Desa Teluk Kijing III.

“Jadi, memang kita melakukan kegiatan ini untuk menyelesaikan semua dokumen-dokumen terkait mengenai izin lingkungan. Dalam pelaksanaannya, Alhamdulillah sejauh ini tidak ada hambatan,” bebernya.

Menanggapi usulan dan saran dari beberapa peserta rapat, dirinya mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi, “mungkin memang belum lengkap dan tim kita juga terbatas. Nanti ke depan, kita akan melakukan koordinasi yang lebih intens dengan semua pihak di sini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia berharap agar semua elemen masyarakat, semua desa, dan semua aparat di lingkungan LCM dapat memberikan arahan dan bimbingan, sehingga operasional LCM dapat berjalan dengan normal dan lancar sesuai harapan.

“Semoga perusahaan bisa turut serta ambil bagian dalam hal ini, bergabung dengan masyarakat setempat, sehingga kita bisa berbaur dan bersinergi,” harapnya.

Terpisah, Plt Camat Lais, Yuandri SSTP, saat dikonfirmasi mengharapkan agar pihak PT LCM dapat menjaga kondusivitas di wilayah kerjanya dengan semua elemen, termasuk masyarakat sekitar. Ia menjelaskan bahwa adanya investor yang masuk di wilayah desa tersebut akan membawa manfaat bagi perekonomian warga dan mengurangi angka pengangguran.

“Jangan sampai kita sebagai pemegang kepentingan justru memberikan isu yang tidak baik. Harapan kita PT LCM terus bersinergi dengan berbagai pihak termasuk memberdayakan masyarakat setempat. Sebaliknya, masyarakat pun harus dapat menjaga keamanan investor yang masuk di wilayah kita. Mari kita jaga bersama kondusivitas,” katanya. (mam)