RIMAUNEWS, Palembang. Anggota VI BPK RI, Dr Pius Lustrilanang, SIP MSi CFA CSFA memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang.
Ia mengatakan kalau mahasiswa menjadi ikontrol sosial harus tetap mengingatkan yang memilki kekuasaan agar tidak lupa jmhhtldengan rakyat.
“Kekuasaan harus terus diawasi lantaran hal tersebut tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada partai politik dan pada lembaga-lembaga tinggi negara.” ucapnya saat Kuliah umum dan bedah buku Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 kepada mahasiswa Universitas Sriwijaya, Kamis (26/1/2023).
Terkait perbedaan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa sekarang sama mahasiswa zaman dulu, Pius menuturkan, pada zaman dulu lebih sulit karena dibawah kepemimpinan yang otoriter sehingga nyawa bisa terancam.
“Kalau sekarang kan tidak ada lagi otoriter. Tapi mahasiswa agak sulit diperankan karena masa studinya yang pendek hanya empat sampai lima tahun jadi mahasiswa belum begitu matang untuk memahami situasi politik tapi saya percaya pergerakan mahasiswa masih ada,” paparnya.
Pius mengungkapkan, untuk bentuk pergerakan mahasiswa pada zamannya dengan zaman sekarang sama saja namun pergerakan saat ini lebih mudah karena dibantu dengan adanya sosial media.
“Maka mahasiswa harus arif menggunakan sosial media sebagai alat pelengkapan ide-ide dan mempertahankan daya kritis dan kalau sekarang tekanan mahasiswa harus menyelesaikan kuliah secara cepat,” katanya
Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr Ir H Anis Sagaff, MSCE. IPU ASEAN Eng mendeklarasikan bahwa Unsri merupakan Universitas yang maju dan jaya dengan sumberdaya manusisa unggul yang berakhlak mulia.
“Ini dibuktikan dengan Universitas Sriwijaya rata-rata lulus pada 3,5 tahun atau 7 semester sampai 4 semester kalaupun ada tambah waktu tidak lebih dari sembilan semester,” ucap Anis(Don)