RIMAUNEWS, Palembang | Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menjadi yang pertama atau role model di Asia Tenggara karena telah miliki Gedung The Southeast Asian Fisheries Develoment Center (SEAFDEC) dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP), terpilihnya Provinsi Sumsel karena dianggap sebagai daerah yang mempunya perairan umum daratan paling lengkap mulai dari sungai, danau, rawa, perilaku dan lebak lebungnya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelahtab dan Perikanan RI Sjarief Widjaja dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo didampingi oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat peringatan Hari Peduli Perikanan Perairan Darat dan Peresmian Gedung The Southeast Asian Fisheries Develoment Center (SEAFDEC) dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang Tahun 2020, di Jakabaring (27/1).
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengucapkan terimakasih atas inisiasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo telah memberikan program- program yang menunjang dan mengembangkan kelautan dan perikanan di Provinsi Sumsel. “Terimakasih Bapak Menteri, Tekhnologi sudah semakin maju, tentu semua tekhnologi akan menambah wawasan bagi kita semua, jangan habiskan ilmu dalam laboratorium ini tapi Bagaimana mentransfer kerpada masyrakat dan pelaku usaha,” katanya.
Dengan adanya pusat pengembangan perikanan di provinsi sumsel ini maka akan banyak ikan-ikan yang akan dikembangkan. “Akhirnya masyarakat dapat lebih mudah menemukan ikan perairan umum, ada segmen 2,5% harapan dari petani karena varian ikan di Sumsel banyak sekali. Sumsel menjadi kunci 228 spesies ikan yang ditemukan untuk dikembangkan, tidak ada gunanya bangunan megah kalau hanya jadi lambang,” pungkasnya.
Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Edhy Prabowo menambahkan, Perikanan Perairan Darat dan Peresmian Gedung The Southeast Asian Fisheries Develoment Center (SEAFDEC) dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) merupakan kerjasama dengan negara-negara di Asia tenggara. “Jadi setiap negara mempunyai bidang, kita kebagian untuk wilayah umum perairan dan daratan. Seperti yang kita ketahui provinsi Sumsel merupakan wilayah rawa dan perairan umum kita punya danau, disini kita harapkan ini akan berperan, berguna untuk meneliti species 228 ikan yang ada di Provinsi Sumsel. Dan dari sini juga akan diketahui mana yang mendekati kepunahan dan langkah-langkah mensiasatinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui The Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC) adalah organisasi antarpemerintahan ASEAN ditambah Jepang yang bergiat mengembangkan perikanan berkelanjutan. Salah satunya budidaya perikanan yang bermarkas di Ilo-ilo, Filipina.
SEAFDEC bermarkas di Bangkok dan dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal. Selain budidaya perikanan (Aquaculture Departement/AQD) ada tiga departemen di bawahnya, yakni departemen pelatihan yang berkedudukan di Samutprakan, Thailand, departemen riset dan teknologi perikanan laut di Singapura, serta departemen pengembangan dan pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya di zone ekonomi eksklusif (ZEE), berkedudukan di Kuala Trengganu, Malaysia. (Aan)