Dukung Program Merdeka Belajar, Bunda PAUD se Sumsel Ikuti Sosialisasi

RIMAUNEWS, Palembang – Guna mendukung program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Bunda PAUD Se Provinsi Sumatera Selatan mengikuti Sosialisasi Merdeka Belajar dengan Bunda PAUD, acara berlangsung di Hotel Santika Premiere Palembang, Senin (1/7/2023).

Dalam acara sosialisasi tersebut, hadir beberapa Bunda PAUD dari perwakilan kabupaten/kota se Provinsi Sumsel, salah satunya Bunda PAUD Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Hj Triana Sandi.

Pada sosialisasi tersebut, Bunda PAUD Provinsi Sumsel Melza Ayu Rahminia Elen dalam sambutannya mengingatkan para guru dan orang tua bahwa tes membaca, menulis, dan menghitung (calistung) tidak lagi menjadi syarat dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah dasar. Hal itu merupakan salah satu poin yang termuat dalam Gerakan Transisi Dari PAUD ke SD Yang Menyenangkan.

“Kami berharap melalui sosialisasi ini adanya kerjasama yang baik antara orangtua dan guru disekolah sehingganya tercipta insani yang berakhlak mulia,” ujar Bunda PAUD.

Selain mendukung program Merdeka Belajar, larangan tes calistung sebagai syarat PPDB SD juga termuat dalam Peraturan Menteri Dikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Meski begitu, istri Pj Gubernur Sumsel ini menginginkan agar pengenalan calistung kepada anak-anak di jenjang PAUD dan Taman Kanak-kanak (TK) dapat dilakukan dengan metode bermain sehingga proses belajar berlangsung seru dan menyenangkan.

Sementara itu Bunda PAUD Kabupaten Muba mengatakan, selaku Bunda PAUD Kabupaten dirinya meminta kerja sama yang baik antara pihak SD dan taman kanak-kanak (TK) melalui pembinaan Dinas Pendidikan Kabupaten Muba.

“Kita berharap sosialisasi Merdeka Belajar dapat mengakhiri miskonsepsi tentang pemahaman calistung pada PAUD dan SD yang masih sangat kuat melekat di masyarakat dan di satuan pendidikan. Memang tidak mudah, tapi pelan-pelan ini terus kita sosialisasikan,” ujarnya. (ril)