Targetkan Zero Stunting, Pj Walikota Palembang Akan Bagikan Susu dan Telor Gratis Serentak

RIMAUNEWS, Palembang – Stunting menjadi masalah serius di hampir setiap daerah di Indonesia, termasuk di Kota Palembang.

Bahkan, dari data yang disampaikan Pj Walikota Palembang, Dr. A. Damenta, ada lebih dari 400 kasus stanting tersebar di 17 Kecamatan yang ada di Kota Palembang.

Hal itupun membuat Pj Walikota Palembang, Dr. A. Damenta berpikir keras untuk mengatasi stunting di Kota Palembang.

Salah satu langkah yang akan dilakukannya adalah, dengan membagikan makanam bergizi seperti telor dan susu, yang akan dilakukam secara serentak di Kota Palembang.

Ia menuturkan akan membagikan telor dan susu secara gratis yang akan dilakulkan serentak di setiap Kecamatan.

Tahap awal, pembagian telor dan susi gratis ini akan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2024, sekaligus dalam rangka peringatan HUT RI ke 70 yang akan jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024.

“Kita akan mulai melakukan penyerentakan, pada 1 Agustus, pemberian gizi kepada anak-anak di Kota Palembang,” ungkapnya.

Inspektur Kemendagri ini mengatakan, pemberian gizi ini akan dilakukan secara serentak selama 1 bulan.

“Telor itu, satu anak nantinya 2 telor, susu ada kacang hijau dll, diberikan selama 1 bulan,” ulasnya.

Untuk melakukan itu, pihaknya tidak hanya bekerjasama dengan Puskesmas, dimana tim Penggerak PKK akan menjadi garda terdepan pengentasan stunting di Kota Palembang.

“Jadi nanti, bagi kecamatan yang tinggi angka stuntingnya, akan diimtervensi terus sama tim PKK,” tegasnya.

Damenta menerangkan, jika melihat datanya ada 410 kasus stunting yang ada di Kota Palembang.

Mulai dari Multiwahana ada 12 kasus, Sematang Borang 15 kasus, Pembina 11 dan tertinggi di Kecamatan Kertapati, dengan jumlah kasus mencapai 30 kasus lebih.

“Meski yang lain dibawah 10, tapi bukan berarti tidak ada, kita ingin semua zero stunting, sama seperti zero polio,” ujarnya.

Kedepan, Damenta akan melakukan restrukturisasi terhadap anggaran stunting, dengan menganggarkannya ke makanan bergizi, bukan ceremonial.

“Mengatasi stunting akan langsung ke pemberian gizi, tidak ada lagi seminar, ceremonial dll. Jika masih, akan kita refocusing,” tegasnya.

Damenta berharap, tahun ini Palembang dapat menekan angka stunting, bahkan ditagetkan zero stunting.

“Berbagai upaya akan terus dilakukan dengan cara pendekatan-pendekatan dan melibatkan banyak pihak,” tandasnya. (ril)