RIMAUNEWS, PALEMBANG – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Drs Lesty Nuraini. Apt. M. Kes menyatakan saat ini pihaknya sedang menyusun perencanaan tahap ke II yang akan segera diajukan.
“Anggaran untuk insentif tenaga kesehatan dan juga penunjang telah tersedia untuk beberapa bulan kedepan hingga Desember. Persediaan keperluan APD, BMHP, reagensia untuk pemeriksaan laboratorium, BMHP, Obat-obataan, dan lainnya masih cukup. Jadi sedang dipersiapkan kebutuhan untuk Juli sampai Desember,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Jumat (19/6/20).
Lesty menuturkan, anggaran yang tersedia untuk biaya akomodasi konsumsi Rumah Sehat Jakabaring yang disiapkan sebagai tempat karantina/isolasi bagi ODP, OTG dan PDP juga pusat skrining terealisasi kurang lebih 2 Miliar untuk April. ” Masih tersedia Rp 4, 7 Miliar, yang akan digunakan untuk bulan Mei , dan Juni.Pada prinsipnya penganggaran untuk kebutuhan bidang kesehatan dilakukan bertahap, menyesuaikan kebutuhan riil seiring perkembangan covid 19 di Sumsel,” katanya.
Hal ini mengingat peran provinsi adalah sebagai suporting bagi kabupaten dan kota, dimana kabupaten dan kota juga memiliki BTT sendiri.Selain hal itu, bantuan bantuan dari Pusat, BUMN, Swasta juga cukup banyak dan telah didistribusikan secara proporsional melalui dinkes kab kota maupun RS.
“Kebutuhan anggaran ke depan selain tetap untuk menunjang kegiatan tracing, tes laboratorium maupun skrining dan treatment, diperlukan juga untuk kegiatan promotif preventif, evaluasi dan monitoring,” urainya.
“Sesuai SK BTT tahap pertama , anggaran bidang kesehatan Rp 76,3Miliar, hingga saat ini terealisasi secara fisik lebih dari 90 persen,sedangkan realisai keuangan masih rendah karena masih dalam proses administrasi pembayaran,” tambahnya.
Lesty menghimbau kepada masyarakat, selain kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak aman, sering cuci tangan pakai sabun dengan air menggalir, PHBS dan jangan lupa tingkatkan daya tahan tubuh, “Mari kita bersama sama memutus mata rantai penyebaran covid 19,” pungkasnya. (Don)