RIMAUNEWS.CO.ID, Depok – Asosiasi Program Studi Ilmu Politik Indonesia (APSIPOL) secara resmi melantik Pengurus Nasional periode 2025–2028 sekaligus menggelar Rapat Kerja, Kuliah Umum Arah dan Perkembangan Ilmu Politik di Indonesia, serta Sosialisasi Lamspak. Kegiatan berlangsung pada Kamis, 20 November 2025, secara luring di FISIP Universitas Indonesia dan daring melalui Zoom Meeting. Acara ini dihadiri para pengurus APSIPOL, ketua program studi Ilmu Politik, dan dosen Ilmu Politik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Mengusung tema “Bergerak Bersama Membangun APSIPOL yang Lebih Maju dan Berdampak,” kegiatan ini bertujuan mengukuhkan kepengurusan baru, menyusun program kerja unggulan APSIPOL 2025–2028, serta memetakan arah dan masa depan ilmu politik di Indonesia.
Makna Pelantikan dan Tiga Mandat Strategis APSIPOL
Ketua Dewan Penasehat APSIPOL, Prof. Dr. Caroline Paskarina, menegaskan bahwa momentum pelantikan dan rapat kerja ini memiliki arti penting bagi keberlanjutan peran APSIPOL sebagai organisasi keilmuan yang menaungi penyelenggara Program Studi Ilmu Politik di Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir APSIPOL telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat kualitas pendidikan tinggi Ilmu Politik dan dalam menjawab berbagai tantangan nasional maupun global.
Prof. Caroline juga menyoroti tiga mandat utama APSIPOL yang harus terus diperkuat:
-
Memperkokoh fondasi keilmuan Ilmu Politik melalui pengembangan standar akademik, forum akademik, dan kolaborasi antarinstitusi.
-
Meningkatkan kapasitas SDM Ilmu Politik, baik melalui pelatihan, penguatan metodologi, hingga pengembangan profesi secara sistematis.
-
Memastikan keterhubungan ilmu politik dengan kebutuhan pembangunan nasional, terutama dalam demokrasi, kebijakan publik, dan tata kelola pemerintahan yang etis dan berintegritas.
Ia menegaskan bahwa periode kerja baru 2025–2028 menuntut komitmen dan kolaborasi kuat agar pemajuan Ilmu Politik berjalan lebih terarah dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Perkembangan Fisik Ilmu Politik dan Tantangan Kurikulum
Dalam sesi kuliah umum, Prof. Dr. Maswadi Rauf, MA, memaparkan perkembangan pesat jumlah Program Studi Ilmu Politik di Indonesia sejak 1982 hingga 2025.
Dijelaskan bahwa Program Studi S1 meningkat dari 3 menjadi 54 prodi, S2 dari 2 menjadi 17 prodi, dan S3 dari 2 menjadi 6 prodi. Perkembangan ini juga tercermin dari bertambahnya jumlah jurusan/departemen, mahasiswa, dan dosen di seluruh Indonesia.
Masyarakat dan pemerintah pun semakin memahami pentingnya ilmu politik, sehingga tidak lagi dianggap sebagai bidang yang asing. Namun, Prof. Maswadi menekankan bahwa perkembangan fisik ini harus diimbangi dengan perbaikan kurikulum, agar kurikulum yang digunakan benar-benar mencerminkan disiplin ilmu politik.
Ketua Umum APSIPOL Ajak Bangun Ilmu Politik yang Berdampak dan Relevan
Ketua Umum APSIPOL 2025–2028, Dr. Asep A. Sahid Gatara, dalam arahannya menyampaikan bahwa keberadaan ilmu politik sering dipertanyakan seiring munculnya berbagai masalah politik global, termasuk tren kemunduran demokrasi dan kemandegan kompetensi politisi.
Ia menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi politisi melalui pelatihan berbasis ilmu politik oleh lembaga yang bereputasi dan terakreditasi.
Dr. Asep mengangkat pertanyaan penting: “Quo vadis ilmu politik?”—ke mana arah masa depan disiplin ini, dan ke mana saja ia selama ini.
Ia menegaskan bahwa ilmu politik telah ditanamkan dan dikembangkan oleh banyak pihak: ilmuwan, perguruan tinggi, dan asosiasi seperti AIPI dan APSIPOL. APSIPOL sendiri didirikan pada 2 November 2016 dengan mimpi membangun komunikasi, kolaborasi, dan kebermanfaatan ilmu politik yang berdampak.
Dr. Asep memperkenalkan bingkai nilai “APSIPOL Getol”, yang merangkum nilai-nilai fundamental politik: equity, equality, trust, openness, dan love. Nilai ini diharapkan menjadi pengikat hubungan anggota dan jembatan APSIPOL dengan masyarakat pengguna.
Menurutnya, ilmu politik harus diarahkan untuk memberikan keberdampakan nyata bagi negara dan dunia yang lebih baik serta melahirkan kecintaan terhadap kehidupan publik yang damai dan berkeadaban.
Kegiatan pelantikan, rapat kerja, dan kuliah umum ini menandai dimulainya periode baru APSIPOL untuk terus bekerja, berkarya, dan memperkuat kontribusi disiplin Ilmu Politik di Indonesia. (ril)













