Astohari, Seniman Muda yang Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Melalui Replika Prasasti

RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Tidak banyak seniman seni rupa yang mampu menciptakan replika prasasti peninggalan sejarah yang sangat mirip dengan aslinya.

Salah satu yang berhasil melakukannya adalah Astohari, seorang seniman muda asal Tanjung Batu Ogan Ilir (OI) yang sekarang berdomisili didesa Jirak kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Dikenal karena keahliannya dalam merekonstruksi prasasti-prasasti bersejarah dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Karya-karyanya tidak hanya menghidupkan kembali sejarah dan budaya lokal, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pelestarian warisan budaya yang ada di Palembang.

Bagi Astohari yang akrab disapa Totok, keahlian dalam membuat replika prasasti bukanlah hal yang mudah.

Menurutnya, meskipun bentuknya hanya batu prasasti, yang menjadi tantangan utama adalah menciptakan kemiripan yang sempurna dengan prasasti aslinya.

“Yang paling sulit itu adalah kemiripannya. Walaupun hanya berbentuk batu, yang dikejar itu adalah kemiripan, apalagi jika kita melihat prasasti yang sudah aus tulisannya. Untuk itu, kami harus mempelajari kembali huruf-huruf pada prasasti tersebut agar bisa menciptakan duplikasi yang akurat,” ujarnya, Jumat (29/11).

Mengenai waktu yang dibutuhkan, Astohari menjelaskan bahwa membuat replika prasasti memerlukan ketelitian dan kesabaran.

“Rata-rata proses pembuatan replika prasasti memakan waktu sekitar dua bulan,” tambahnya. Meskipun demikian, biaya pembuatan tidaklah terlalu mahal. “Biaya itu sebenarnya tidak terlalu besar, yang mahal itu ketika mencari kemiripan dengan batu asli. Itu yang perlu dicoba dulu, apakah bahan yang kita pilih bisa mendekati bentuk asli prasasti,” katanya.

Astohari, yang sudah menekuni profesi seni rupa ini sejak 13 tahun lalu, mengaku bahwa proses kreatifnya dipengaruhi oleh pendidikan yang ia tempuh.

“Saya lulus dari Program Studi Seni Rupa Murni, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, angkatan 2011. Setelah lulus, saya sempat bekerja di perusahaan swasta selama 8 bulan, namun saya merasa tidak betah dan akhirnya memutuskan untuk fokus menekuni seni rupa hingga saat ini,” katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Astohari telah menerima berbagai project untuk membuat replika prasasti bersejarah, di antaranya adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Karang Brahi, Prasasti Kota Kapur, dan Prasasti Palas Pasemah. Terbaru, Astohari menerima project dari FKIP Sejarah Universitas Sriwijaya (Unsri) dan pembuatan Office Museum di Gedung Walikota Palembang yang diinisiasi Pj. Walikota Palembang Dr. A. Damenta, Mag.rer.publ, CGCAE

Selanjutnya dibulan Desember 2024, Astohari, akan juga memulai mereplika arca penari dari situs teluk kijing yang akan didisplay dimuseum penghulu Muhamad Soleh, Muba

“Kemarin project dari FKIP Sejarah Unsri dan Pak Pj Walikota Palembang untuk membuat prasasti. Desember mulai kebut lagi untuk yg dimuseum Penghulu Muhammad Soleh di Muba,” kata Astohari.

Selain mengerjakan prasasti, Astohari juga mengembangkan karya seni rupa lainnya, seperti lukis, mural dan juga patung.

“Kami juga melukis, terkadang juga ada tawaran mural dan mematung, jadi kalau ada yang minta bantuan, kami akan usahakan. Tentu saja, jika ada project yang di luar kapasitas kami, seperti kemarin meminta pembuatan panjat tebing, kami terpaksa menolaknya,” kata Astohari sambil tertawa.

Baru-baru ini, Astohari mendapatkan penghargaan anugerah pelaku seni bidang seni rupa dalam festival Randik Musi Banyuasin.

“Alhamdulillah, Oktober kemarin mendapat penghargaan pelaku seni dikabupaten tempat domisili pada acara tahunan Festival Randik” katanya.

Astohari mengungkapkan bahwa proses pembuatan karya seni memang memerlukan dedikasi dan komitmen tinggi. Sebagai seorang seniman, ia merasa puas jika hasil karyanya dapat mendekati kemiripan dengan prasasti asli. “Jika karya yang kami buat bisa mirip dengan aslinya, itu memberikan kepuasan tersendiri,” ujarnya.

Di masa yang akan datang, Astohari berencana untuk membuka sebuah sanggar seni yang tentunya berfokus pada bidang seni rupa.

“Sanggar itu nantinya akan menjadi wadah/tempat belajar bagi anak-anak muda yang ingin mengembangkan kemampuannya dalam seni rupa.” jelasnya.

Astohari juga berharap agar dedikasi dalam bidang seni rupa ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Sebagai seorang seniman yang terus berinovasi, Astohari berharap karyanya dapat terus menginspirasi banyak orang dan memberikan kontribusi positif dalam pelestarian warisan budaya, khususnya di Palembang.

Data Pribadi:
1. Nama Lengkap: Astohari
2. Tempat, Tanggal Lahir: 11 Oktober 1993
3. Jenis Kelamin: Laki-laki
4. Agama: Islam
5. Alamat Lengkap: Pasar Anyar, Desa Jirak, RT/RW 11/03, Kecamatan Jirak Jaya
6. Alamat Email: Astohari151@Yahoo.com
7. Akun Media Sosial:
o Facebook: Astohari: lg Astohari151
8. Nomor Telepon/WhatsApp: 085314113845

Riwayat Pendidikan:
• 2018: S1 Seni Rupa Murni, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
• 2011: SMAN 01 Tanjung Batu
• 2008: SMPN 01 Tanjung Batu
• 2005: SDN 01 Tanjung Batu

Pengalaman Organisasi / Pekerjaan:
• 2015: Ketua Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Sumatera Selatan (IKPM) Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kaboki)
• 2008 – Sekarang: Seniman Rupa.

DAFTAR KARYA
1. Aktivitas Kekaryaan
No Nama Aktivitas Kekaryaan Tahun Deskripsi & Tujuan Aktivitas Pelaksanaan
1 Pameran Kelompok “Sculpcrut” Nitipryan, Yogyakarta 2012 Respon terhadap isu lingkungan dengan tujuan meningkatkan kesadaran terhadap perilaku hidup sehat. Juni 2012
2 Pameran “Kampung Halaman” Balai Sriwijaya Art Space 2014 Pameran di ruang pamer alternatif (nonkonvensional) untuk edukasi bahwa berpameran bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di ruang konvensional. Desember 2014
3 “Ngupi Art Project” Adisthana Hotel 2017 Proyek mural dengan tujuan memperkenalkan budaya ngupi dan biji kopi khas daerah Sumatera Selatan. November 2017
4 Diorama Pos Daki Gunung Api Purba, Gunungkidul 2018 Respon terhadap peningkatan animo masyarakat dalam kegiatan mendaki yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Oktober 2018
5 Studi Potret Bupati Ogan Ilir (Ilyas Panji Alam) 2019 Proyek pribadi untuk membuat potret Bupati Ogan Ilir. 2019-2020
6 Partisipasi Lomba “Bulan Bung Karno” DPC PDI Muba 2020 Berpartisipasi dalam kegiatan Bulan Bung Karno dengan membuat karya berjudul “Melihat Indonesia”, adaptasi karya sastra Bung Karno. Juni 2020
7 Studi Patung Potret (Dodi Alex Noerdin) 2020 Proyek pribadi pembuatan patung potret Dodi Alex Noerdin. November 2020
8 Sayembara Logo PT. MEP 2021 Berpartisipasi dalam sayembara pembuatan logo PT Muba Elektrik Power. Juni 2021
9 Workshop Mencetak Karya 3 Dimensi 2022 Memberikan pembelajaran cara mencetak karya 3 dimensi berbahan ramah lingkungan kepada mahasiswa jurusan Sejarah UNSRI. Oktober 2022
10 Project Duplikasi Prasasti Kedukan Bukit, Lab Sejarah UNSRI 2022 Membuat karya duplikasi prasasti sebagai sarana belajar bagi mahasiswa FKIP Sejarah UNSRI. November 2022
11 Studi Potret “Hj. Asna Aini, S.Sos” 2023 Proyek lukisan potret ibu Asna Aini Apriyadi. Oktober 2023
12 Aktivitas Masyarakat dalam Kegiatan Tradisi “Melemang” 2023 Proyek lukisan tentang tradisi masyarakat dalam kegiatan “Melemang”, Dinas Perpustakaan Kab. Musi Banyuasin. Oktober 2023
13 Lukisan “Tarian Stabek” 2023 Proyek lukisan, Dinas Perpustakaan Kab. Musi Banyuasin. Oktober 2023
14 Lukisan Suasana “Aktivitas Penambangan Minyak” 2023 Proyek lukisan tentang aktivitas penambangan minyak, Dinas Perpustakaan Kab. Musi Banyuasin. Oktober 2023
15 Project Duplikasi Prasasti Peninggalan Sriwijaya, Lab Sejarah UNSRI Part II 2024 Membuat karya duplikasi prasasti sebagai sarana belajar bagi mahasiswa FKIP Sejarah UNSRI. September-November 2024 (On Process)