RIMAUNEWS, Palembang – Angota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Chairul S Matdiah SH MH mengaku dirinya bisa mencapai karir yang sekarang karena hubungan pertemanan.
Selain karena memiliki karakter berjuang pantang menyerah, namun Chairul Matdiah mengaku sebagian besar hubungan dengan para sahabatnya yang bisa membuat dirinya bertahan sampai sekarang.
Salah satu sahabatnya adalah H Irwan Effendi.
Menurut H Irwan Effendi perkenalan dirinya dengan Chairul S Matdiah berawal ketika ibu Hj Rodiah Matdiah berobat ke doktet Abla Irwan, istrinya.
Setelah itu berlanjut dengan perkawanan ketika keduanya diperkenalkan oleh H. Mashudi pada tahun 1997.
“Lama tidak bertemu sekitar tahun 1998 bertemu lagi, Eluk (panggilan akrab Chairul S Matdiah, Red) saya perkenalkan dengan koko Gunawan (maksudnya Thamrin Gunawan pemilik usaha bisnis Thamrin Brothers, Red),” jelasnya. Eluk lalu menjadi pengacara Thamrin Brothers dan diberi kantor untuk praktik pengacara di Kawasan Kamboja. Tidak lama, kata Irwan Effendi, Chairul S Matdiah pindah kantor di ruko miliknya, Rabu (24/7).
“Eluk pindah beli ruko saya Jalan Kapten A Rivai nomor 1436, samping Bank Mega,” jelas Irwan. Dalam perjalanan waktu tahun 2003, Chairul S Matdiah kena serangan jantung. “Eluk terkena serangan jantung waktu berada dalam mobil bersama saya, pas di atas jembatan Ampera. Langsung saya bawa di Rumah Sakit Umum Palembang dan ditangani Prof dr Ali Gani bersama asistennya dr Erwin dan dr Dila,” tutur Irwan Effendi.
Chairul sempat menjalani perawatan satu bulan dan menjalani operasi pemasangan ring di jantungnya yang langsung ditangani Prof dr Ali Gani.
Waktu itu sempat dibesuk Gubernur Sumsel (2003-2008) H Syahrial Oesman. Keduanya juga menjadi sahabat bahkan Chairul S Matdiah sempat menjadi pengacara Pemprov Sumsel saat Syahrial Oesman (SO) jadi Gubernur Sumsel.
Persahabatan antara SO dengan Chairul S Matdiah berlanjut hingga sekarang.
Ditambahkan Irwan Effendi, pada tahun 2005, Eluk jatuh sakit lagi kali ini terkena infeksi ginjal.
“Satu setengah bulan dirawat di RS Cikini Jakarta. Karena tidak kunjung sembuh, saya bawa ke RS Mount Elisabeth Singapore, ditangani oleh dr Lay Way Cong dan Koe Way We. Dalam pemeriksaan itu diketahui saluran kencingnya robek karena kateter oleh seorang dokter di RS Cikini karena itu Eluk sangat kesakitan,” ujar Irwan Effendi.
Pada tahun 2007, Chairul S Matdiah menjalani operasi cangkok ginjal pertama di Singapura ditangani dr Lay Way Cong.
“Alhamdulillah sehat, namun pada 2013 Eluk kena serangan jantung lagi dan berobat di RS Medistra Jakarta ditangani Prof Dr dr Teguh Santoso, Eluk di ring tiga,” kata Irwan yang mengaku salut dengan ketahan badan dan semangat juang Chairul S Matdiah.
Tahun 2018, ginjal Eluk kembali bermasalah akhirnya menjalani cangkok ginjal yang kedua kalinya di Kamboja.
Ditangani dokter dari Jepang dr Tasabu. Irwan Effendi ditemani Dokter Hanifah atau Agua dan Joho.
“Setelah sehat saya pulang ke Indonesia. Tiba-tiba istri Eluk, Hj Anisah Mardin menelpon saya mengatakan Eluk pingsan dan badannya lemah. Akhirnya saya balek lagi ke Kamboja dan membawa Eluk ke RS di Singapura dan dirawat disana selama satu bulan,” papar Irwan.
Dikatakan lebih lanjut, Irwan bersyukur karena kondisi Chairul S Matdiah semakin sehat dan bahkan menjadi anggot DPRD Sumsel yang ketiga kalinya dalam usia 60 tahun. Irwan pun mendoakan agar buku otobiografi Chairul S Matdiah yang tengah ditulisnya berjalan lancar. (#csm/rill)