RIMAUNEWS.CO.ID, Jakarta – Pemerintah Pusat menaruh harapan besar pada Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menjadi pionir nasional dalam pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, dengan Wakil Gubernur Sumsel, H. Cik Ujang, di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Dalam pertemuan ini, Menteri Budi menegaskan bahwa Sumsel memiliki semua potensi untuk menjadi role model. “Kami berharap koperasi desa/kelurahan Merah Putih di Sumatera Selatan berkembang lebih cepat, sehingga bisa menjadi contoh bagi provinsi lain,” ujarnya.
Optimisme ini bukan tanpa alasan. Sumsel dinilai memiliki kekuatan sumber daya manusia, potensi wilayah, serta jaringan desa yang siap mendorong lahirnya unit usaha produktif berbasis koperasi.
Budi Arie menekankan bahwa percepatan program ini bukan sekadar target administratif, melainkan misi strategis untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi Merah Putih harus hadir untuk melayani rakyat dan memberi manfaat terbaik,” tegasnya.
Menteri Koperasi juga memaparkan bahwa koperasi mampu menjadi ujung tombak pengentasan kemiskinan. Dengan manajemen yang baik, koperasi desa dapat mengelola potensi lokal, meningkatkan nilai tambah produk, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Program ini diharapkan dapat memperkuat rantai distribusi hingga tingkat akar rumput. “Esensi dari Kopdes adalah bagaimana negara mendukung masyarakat untuk membentuk jaringan distribusi yang kuat,” imbuhnya.
Sementara itu, Wagub Sumsel Cik Ujang menggarisbawahi komitmen penuh Pemerintah Provinsi dalam melaksanakan program ini. Menurutnya, langkah-langkah konkret sudah dijalankan sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
“Dari total 3.258 desa dan kelurahan di Sumsel, seluruhnya telah membentuk Kopdes dengan badan hukum resmi. Ini bukti keseriusan kami,” ungkap Cik Ujang.
Namun, ia juga mengungkapkan sejumlah tantangan, seperti perlunya penguatan pemahaman regulasi dan keterpaduan lintas sektor. “Kami butuh dukungan agar koperasi ini juga berperan sebagai penyalur pupuk, pestisida, dan sarana produksi,” jelasnya.
Selain itu, strategi pengembangan usaha dinilai sangat penting agar koperasi benar-benar berfungsi sebagai simpul ekonomi lokal yang mandiri. “Masyarakat membutuhkan manfaat nyata dari keberadaan koperasi,” tambahnya.
Pertemuan ini turut dihadiri pejabat tinggi Kementerian Koperasi, termasuk Sekretaris Kementerian Ahmad Zabadi dan Deputi Bidang Daya Saing Desti Anasari. Diskusi berlangsung konstruktif, menandai babak baru percepatan program koperasi Merah Putih di Sumsel. (*)