RIMAUNEWS, EmpatLawang – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Empat lawang melaksanakan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I yang dilaksanakan di Aula Rapat BAPEDDA Kabupaten Empat Lawang, Jumat (14/6/2024).
Kegiatan ini di pimpin oleh Sekretaris DPPKB Dewi Sri Wulan,SE, MM didampingi Kabid Ketahanan kesejahteraan keluarga Nurmala, S.Kom, dihadiri juga oleh anggota TPPS dari OPD Dinkes, Bappeda, PKM dan RSUD, serta peserta undangan lainnya dari lokus desa stunting di Kabupaten Empat Lawang.
Dalam sambutan dan arahannya Sekretaris DPPKB Empat Lawang, Dewi Sri Wulan menyampaikan, bahwa Kegiatan Diseminasi Audit Stunting bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting, menggali kasus-kasus stunting yang sulit untuk diatasi dan mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran tertentu sebuah proses penyebaran informasi, pengetahuan kepada khalayak luas dengan tujuan menemukan ide dan gagasan dalam menangani masalah stunting ini.
“Selain itu Percepatan penurunan stunting di pastikan telah menjadi salah satu prioritas pembangunan Daerah Kabupaten Empat Lawang di tahun 2024, yang sejalan dengan penyelenggaraan reformasi birokrasi tematik sesuai arahan pemerintah pusat sebagai bentuk sinergi dan integrasi stunting dalam perencanaan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun 2024 ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Ketahan Kesejateraan Keluarga Nurmala, juga menyampaikan rencana tindak lanjut dari 4 sasaran kasus. Catin, Bumil, Pascasalin dan Balita oleh Tim Pakar harus dilaksanakan dan tetap dipantau oleh TPK, jadi dibuat laporan before after, agar keliatan hasil penanganannya meningkat atau tidak.
“Dan mengingatkan agar Tim Pendamping Keluarga yang ada di setiap desa juga sama-sama bergerak memastikan ibu hamil dan anak-anak harus ikut posyandu agar target pada bulan agustus 2024 ini dapat tercapai 100%,” ujarnya.
Untuk diketahui kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I ini di isi para narasumber dari kordinator program manejer satgas stunting provinsi sumsel Rahmat gunarto dan tim Pakar AKS. (*)
