Grab Hadirkan Lima Solusi Digitalisasi UMKM Lewat Program #TerusUsaha

 

RIMAUNEWS, Palembang – Aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, Grab, hari ini mengumumkan program ​#TerusUsaha ​yang ​siap menjadi solusi dalam percepatan transformasi digital ratusan ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Palembang.

Sebagai program yang mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah pusat, program #TerusUsaha mencakup lima solusi, termasuk akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, iklan gratis untuk membantu mereka meningkatkan visibilitas secara ​online sehingga dapat meningkatkan penjualan, serta aplikasi khusus untuk digitalisasi usaha.

Selain itu, Grab juga meluncurkan microsite ​www.grabforgood.id yang dirancang khusus bagi UMKM yang menjadi wadah mencari ilmu dan inspirasi agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya.

Pada awal 2018, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mencatatkan adanya sebaran UKM yang ada di Palembang mencapai 28.766 atau 26,5 persen dari total UKM yang ada di Sumsel. Laporan tersebut juga mencatatkan, terbatasnya akses pasar menjadi salah satu hambatan berkembangnya UMKM di Palembang.

Di sisi lain, riset dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, ​gig workers termasuk UMKM, di empat layanan yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan sudah ​berkontribusi sebesar Rp643 miliar pada perekonomian Palembang ​pada tahun 2019.

“Tiga hal itu menunjukkan, pentingnya digitalisasi dan pembinaan untuk mendorong UMKM berkembang, karena kontribusi ekonominya yang sangat signifikan bagi Kota Palembang,” ujar Head of West Indonesia Grab Indonesia​, Richard Aditya pada acara virtual press conference Peluncuran Program Digitalisasi UMKM Palembang melalui zoom, Kamis (16/7/2020).

Richard menjelaskan, komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital. Menurutnya, pekerja lepas dan UMKM menjadi kunci utama untuk memastikan masyarakat dapat mempertahankan mata pencaharian mereka, terutama dalam periode ekonomi yang kian menantang pada masa mendatang.

“Namun, masa krisis ini juga memperlihatkan bagaimana UMKM dapat menjadi amat rentan. Program #TerusUsaha yang merupakan bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood ini kami hadirkan di Palembang untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, dan jangkauan bagi UMKM serta individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital, agar ekonomi kota juga dapat terjaga,” kata dia.

Dikatakan dia, ada lima solusi Grab untuk bantu transformasi digital UMKM Palembang. Pertama, untuk meningkatkan visibilitas dan permintaan UMKM. Dimana Grab akan membantu puluhan ribu UMKM untuk meningkatkan visibilitas ​online dan meningkatkan penjualan melalui penyediaan iklan gratis khusus pada laman utama aplikasi.

“Grab juga akan memberikan ruang untuk beriklan di media sosial dan saluran digital Grab, serta ​influencer ​media sosial yang bekerja sama dengan Grab. Pelanggan akan diarahkan pada laman transaksi langsung saat meng-klik iklan ini,” ungkap dia.

Kedua, lanjut dia, untuk memberikan pelatihan keterampilan dan pertumbuhan bagi bisnis kecil. Microsite khusus www.grabforgood.id​, ​diperuntukan bagi ​jutaan UMKM untuk mencari tips terkait pengembangan bisnisnya, inspirasi dan konsultasi dengan berbagai bisnis kecil yang sukses, dan cara bergabung dalam ekosistem digital Grab.

Lalu, untuk program ‘Grab Akselerator UMKM’ ​yang ​bermitra dengan organisasi nirlaba, ​Sahabat UMKM​, dalam menyediakan program pelatihan dan dukungan bagi pemilik usaha kecil di Indonesia. Peserta terpilih akan mengikuti program pelatihan gratis selama 2,5 bulan yang difokuskan pada Business Assessment, Product Review ​dan Konsultasi. Berbagai topik juga akan dibahas termasuk legalitas, pemasaran, literasi keuangan, pengelolaan sumber daya, modal, hingga daya saing produk.
Para pemilik usaha kecil dapat mendaftarkan diri mereka di ​microsite ​www.grabforgood.id mulai 20 Juli 2020.

Program pelatihan ini akan diberikan oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, termasuk Irvan Helmi (pemilik Anomali Coffee), Hendy Setiono (pemilik Kebab Baba Rafi), dan juga pengajar dari DJKI Kemenkumham, Kementerian Keuangan, hingga dosen akademis.

Ketiga, kata dia, untuk menciptakan kesempatan pendapatan baru bagi mereka yang membutuhkan. Dimana aplikasi GrabMerchant ​yang dapat diunduh untuk mendaftarkan menjadi ​merchant ​GrabFood dan GrabMart secara mandiri. Aplikasi ini membantu UMKM untuk mendigitalisasi operasional mereka secara menyeluruh, menerima pembayaran digital melalui OVO, dan mengakses fitur-fitur yang dapat mengoptimalkan bisnis ​online mereka.

“Para pelaku UMKM dapat memasukkan profil karyawan, berbelanja barang-barang keperluan, membuat iklan, hingga mendapatkan laporan penjualan dengan mudah dalam satu aplikasi,” ucap dia.

Selanjutnya menjadi agen individu GrabKios​. Dia mengatakan, Grab juga menghadirkan solusi untuk membantu masyarakat
yang mata pencahariannya terdampak akibat COVID-19, untuk bergabung sebagai agen individu GrabKios dan mendapatkan penghasilan tambahan.

“Mereka bisa menawarkan produk finansial dan digital seperti pengiriman uang, pembelian produk asuransi mikro, pembayaran tagihan, dan pulsa melalui aplikasi GrabKios kepada 170 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan. Individu yang tertarik hanya perlu mengunduh aplikasi GrabKios untuk mendaftar,” tambahnya.

Di tempat sama, Gubernur Sumsel, Herman Deru, ​melalui Kepala Dinas Koperasi Provinsi Sumsel, Musiawati, menyampaikan apresiasinya untuk program #TerusUsaha yang diluncurkan hari ini di Palembang.

“Pemprov Sumsel selalu mendukung kemajuan UMKM lokal, namun di tengah pandemi COVID-19, perlu ada dukungan lebih bagi pelaku UMKM, mengingat mereka menjaga roda perekonomian dapat terus berputar,” katanya.

Ia juga menambahkan, pandemi ini juga menunjukkan bahwa digitalisasi menjadi sangat penting dan sudah terbukti UMKM digital tetap bisa beroperasi di masa PSBB. “Kami ucapkan terima kasih bagi Grab Indonesia, melalui program #TerusUsaha dapat membantu digitalisasi UMKM Sumsel dengan lebih baik. Saya juga sangat senang bahwa Grab berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan memastikan bahwa UMKM juga terlibat dalam ekonomi digital melalui #TerusUsaha,” tutur dia.

Selain itu, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics juga merilis studi yang dilakukan pada Januari 2020 di Palembang. Riset ini menemukan bahwa gig economy termasuk UMKM yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Palembang.

Dimana, mitra Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.

Peningkatan pendapatan dan pemasukan​. Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Palembang yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 47 persen menjadi Rp39,5 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Palembang meningkat 47 persen menjadi Rp9,6 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 48 persen mitra merchant GrabFood Palembang juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.

Kemudian, peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Palembang dengan peningkatan pendapatan hingga 101 persen menjadi Rp5,7 juta per bulan dan 126 persen menjadi Rp3,6 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab. Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sejumlah 25 persen mitra pengemudi GrabBike dan 8 persen mitra pengemudi GrabCar di Palembang baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.

Akses Perbankan. Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. 67 persen mitra pengemudi GrabBike dan 76 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing hingga Rp1,1 juta. Sebagai tambahan, 47 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 85 persen mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.

Teknologi Membuka Kesempatan Usaha. ​Di Palembang riset tersebut menjelaskan 15 persen mitra merchant GrabFood Palembang terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 17 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 17 persen mitra merchant GrabFood dan 9 persen agen GrabKios di Palembang menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Stella Kusumawardhani, M. IDEc, Economist, Tenggara Strategics​, mengungkapkan bahwa ​gig workers yang ada di dalam platform Grab membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak. Dia mengatakan, riset yang sudah dilakukan di Palembang memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para ​gig workers di Palembang.

“Kami melihat adanya peningkatan 22% dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab. Masyarakat di sekitar juga tetap merasa terbantu dalam hal-hal lainnya terlebih saat mereka harus di rumah akibat wabah COVID-19. Sistem digital ini juga yang akan menyiapkan para ​gig workers​ untuk menyambut era tatanan hidup baru,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten 1, Pemerintahan dan Kesra, Kota Palembang, Faizal AR, menyambut baik program #TerusUsaha dan juga riset yang diluncurkan di Palembang. “Pemerintah Kota Palembang sangat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan Grab selama ini di Palembang, dan sangat senang dengan inisiatif baru yang berfokus pada UMKM,” ujar dia.

Menurutnya, hasil riset dari CSIS dan Tenggara juga menunjukkan peran pekerja lepas bagi ketangguhan ekonomi Palembang. Program #TerusUsaha yang diluncurkan di Palembang juga sangat sejalan dengan misi pemerintah dalam memajukan UMKM dengan digitalisasi agar mampu menjangkau pasar mereka bisa lebih luas lagi.

Sebagai pusat perekonomian Sumsel, lanjut dia, para ​gig worker di Palembang perlu melakukan inovasi agar bisa bersaing dengan pasar yang lebih besar serta kemajuan zaman yang tidak bisa dielakkan.

“Saya mengajak seluruh pelaku UMKM Palembang untuk ambil bagian dalam program #TerusUsaha agar dapat bertumbuh dan bersaing dengan lebih baik. Inilah gebrakan kita bersama, antara pemerintah, swasta dan masyarakat,” tutupnya. (*)