Gubernur Herman Deru Motivasi Anak Muda di Festival Kreatif Sriwijaya: Sukses Bukan Soal Harta, Tapi Soal Keberanian Berinovasi

RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. H. Herman Deru menegaskan bahwa kreativitas dan inovasi adalah dua kunci utama bagi generasi muda untuk meraih kesuksesan di era modern saat ini. Pesan tersebut disampaikannya saat membuka Festival Kreatif Sriwijaya 2025 sekaligus meluncurkan Wastra Warisan Sumsel di Dinning Hall, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (9/10/2025) siang.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menekankan bahwa untuk berhasil dalam waktu singkat, seseorang harus hidup secara kreatif. Kreativitas, kata dia, tidak hanya berarti menciptakan karya, tetapi juga kemampuan untuk membaca peluang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Kalau tidak lahir dari keluarga kaya, kita harus kreatif dan pandai berniaga. Contohnya pendiri Apple dan Tesla—mereka sukses karena kreatif berdagang. Jangan mudah menyerah ketika gagal, karena semangat pantang menyerah adalah bagian dari kreativitas,” ujar Herman Deru memotivasi para peserta.

Ia menilai, penting bagi orang tua dan lingkungan untuk menumbuhkan semangat berpikir kreatif pada anak-anak sejak dini. Pemerintah pun, lanjutnya, telah menunjukkan keseriusan dengan membentuk Kementerian Kreatif sebagai wadah bagi pengembangan ide dan talenta muda di seluruh Indonesia.

Festival Kreatif Sriwijaya, menurut Gubernur, menjadi ruang penting bagi para pelaku industri kreatif untuk berinovasi dan berkolaborasi lintas sektor. Dari seni, musik, kuliner, hingga kriya dan fashion, semua menampilkan wajah kreatif Sumatera Selatan yang beragam.

“Festival ini bukan hanya ajang pamer karya, tapi momentum untuk menghidupkan ekonomi kreatif di daerah. Melalui kegiatan ini, kita dorong masyarakat mencintai produk lokal dan bangga menggunakan hasil karya anak bangsa,” tambahnya.

Herman Deru menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel akan terus mendukung upaya yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kreatif karena sektor ini memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru pembangunan daerah.

Ia juga mengapresiasi Dekranasda Sumsel yang berkomitmen melestarikan warisan budaya lokal melalui launching Wastra Warisan Sumsel, yang mengangkat kembali kejayaan kain tradisional daerah.

Menurutnya, Wastra Sumatera Selatan bukan sekadar kain, melainkan simbol identitas, nilai, dan kebanggaan masyarakat. Ia bahkan mengimbau agar masyarakat menjadikan kain wastra sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, misalnya dengan mengenakannya setiap Jumat.

“Kalau kita merasa memiliki kain wastra, maka harga tidak lagi menjadi masalah. Yang penting adalah rasa bangga dan cinta terhadap budaya sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru menyampaikan bahwa pihaknya melalui Kriya Sriwijaya berkomitmen membantu para perajin dan menghidupkan kembali kain-kain tradisional yang hampir punah, seperti Kain Songket Ughan asal Kabupaten OKU.

Melalui upaya bersama ini, diharapkan wastra khas Sumsel dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Kehadiran berbagai pihak seperti Direktur Film Animasi dan Video Kemenparekraf Doni Setiawan serta Ketua ICSB Sumsel Hj. Samantha Tivani HD semakin menegaskan dukungan lintas sektor bagi kemajuan ekonomi kreatif di Bumi Sriwijaya. (*)