RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Dra. H. Edward Candra MH menghadiri Rapat Telaah Tengah Tahun Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pemanfaatan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 yang digelar BKKBN Provinsi Sumsel digelar di Gedung The Sultan Palembang, Rabu (25/9/2024).
Dalam sambutannya Sekda Edward Candra mengatakan sangat mengapresiasi BKKBN bersama seluruh Kepala Dinas OPD KB Kabupaten/Kota serta seluruh stakeholder dan Mitra Kerja yang telah berkomitmen secara penuh dalam mendukung dan menjalankan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Program Percepatan Penurunan Stunting sebagai program prioritas di daerahnya masing-masing.
“Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting di Sumatera Selatan dalam rangka mendukung pencapaian meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki maupun perempuan, yang sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, kejujuran dan integritas di Provinsi Sumatera Selatan,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakannya forum ini diselenggarakan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada Semester I dan Tindak Lanjut untuk Semester II Tahun 2024.
“Melalui kegiatan ini kita harap dapat mempercepat upaya perbaikan gizi dan Kesehatan Ibu Anak serta mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia khususnya Sumatera Selatan,” jelas Edward.
Edward juga mengatakan, Program Bangga Kencana sebagai Program yang salah satu tujuan utamanya adalah meningkatkan ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang Holistik Integratif sesuai siklus hidup serta menguatkan pembentukan karakter di Keluarga.
“Besar harapan Saya melalui Rapat Telaah ini kepada semua pihak/Pentahelik (Pemerintah, Swasta, Perguruan Tinggi, Media) termasuk Mitra Kerja, Stakeholder terkait untuk berkolaborasi dan sinergi dalam aksi-aksi untuk Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting,” jelasnya.
Dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia dikatakan Edward akan mendapatkan Bonus Demografi. Bonus tersebut hendaknya menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Bonus demografi Sumatera Selatan dimulai Tahun 2015, Puncak Bonus Demografi Tahun 2030, akhir periode Bonus Demografi Tahun 2045.
“Bonus demografi akan maksimal terjadi apabila penduduk usia produktif berkualitas tinggi (khususnya pemuda). Oleh sebab itu, perlu dilakukan intervensi dalam menurunkan angka kelahiran pada kelompok remaja,” jelasnya.
Sementara itu Ketua BKKBN RI Diwakili Pembina Wilayah BKKBN RI Drs. Eli Kusnaeli, MM. PD. mengatakan Indonesia Emas merupakan visi besar semua untuk menjadikan Indonesia negara maju dengan kualitas SDM yang unggul. Namun semua juga memaklumi untuk mewujudkan misi itu negara masih dihadapkan ruang dan tantangan yang harus dihadapi bersama.
Dipaparkan Eli, program KB yang telah dicanangkan sejak lama telah berhasil menekan angka kelahiran.
Namun pada tahun 2023 terjadi perlambatan dalam percepatan penurunan stunting menuju 14 persen. Ia optimis melalui kegiatan semacam ini maka akan dapat mencapai target yang ditetapkan nasional 14 persen.
“Kami sambut baik dan beri penghargaan yang tinggi adanya rapat ini. Semoga pertemuan ini dapat menjadi wahana melakukan evaluasi kegiatan dan capaian target kinerja selama tahun 2024 sebagai bagian langkah menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan juga berbagai penghargaan yakni Penghargaan kepada Pemprov Sumsel dan Kota Lubuklinggau sebagai Tuan Rumah Hari Keluarga Nasional. Ada juga penghargaan kepada sejumlah kab/kota atas Dukungan Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting serta MoU antara BKKBN dengan sejumlah mitra. (Ril)