RIMAUNEWS.CO.ID, Muba – Pemerintah Desa (Pemdes) Teluk dan Pemdes Danau Cala, Kecamatan Lais, menggelar pelatihan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) desa dalam pengelolaan potensi desa untuk penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani tahun 2024, Jumat (15/03/2025).
Kegiatan ini berlangsung di GOR Desa Teluk dan dihadiri oleh Kepala Desa Danau Cala, Yos Sudarso, S.Kom., serta Kepala Desa Teluk, Nuraidah, SM. Pelatihan ini juga diikuti oleh perangkat desa, BPD, LPM, KPMD, serta Kelompok Wanita Tani (KWT).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pangan agar mereka dapat hidup produktif dan meningkatkan status ekonomi. Oleh karena itu, stimulan berupa pelatihan diperlukan guna mendukung penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Sebagai bagian dari kebijakan penggunaan Dana Desa, minimal 20% dari anggaran desa dialokasikan untuk mendukung ketahanan pangan nabati dan hewani. Pemanfaatan Dana Desa dalam ketahanan pangan harus melalui tahapan yang sesuai dengan peraturan, yaitu kesepakatan dalam Musyawarah Desa (Musdes), masuk dalam RKP Desa dan APB Desa, serta dipublikasikan secara transparan.
Kepala Desa Teluk, Nuraidah, SM, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali pengetahuan komunitas ketahanan pangan di desa. “Diharapkan komunitas dapat dengan serius mengikuti pelatihan ini dan menerapkannya kepada lapisan masyarakat lainnya. Program ketahanan pangan harus berjalan dengan baik dan menjadi contoh bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Muba melalui Plt. Kepala Dinas PMD, Drs. Yuliarto, M.Si, saat dikonfirmasi, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ketahanan pangan yang mencakup tiga tahap, yakni sosialisasi, pemantauan, dan evaluasi.
“Kegiatan ini saat ini berada pada tahap sosialisasi. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan saat pelaksanaan dan evaluasi hasil. Harapan kami, ketahanan pangan ini dapat berjalan dengan baik, karena tujuannya adalah meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan yang sehat, beragam, serta sesuai kebutuhan lokal,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa program ketahanan pangan ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto terkait makanan bergizi gratis. Pemerintah pusat telah mengalokasikan dana untuk mendukung program ini, sehingga diharapkan dapat benar-benar terealisasi di masyarakat. “Kami siap mewadahi dan memfasilitasi desa yang ingin berkoordinasi dengan OPD atau stakeholder terkait dalam aspek pembangunan, khususnya dalam bidang ketahanan pangan. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan di seluruh desa di Kabupaten Musi Banyuasin,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan narasumber mengenai aspek teori dalam ketahanan pangan, termasuk pencemaran pangan. Dijelaskan bahwa ada beberapa jenis pencemaran dalam makanan, di antaranya cemaran biologi yang dapat berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus, dan ganggang. Mikroba ini dapat menyebabkan makanan menjadi busuk, sehingga tidak layak dikonsumsi dan berpotensi menimbulkan keracunan hingga kematian.
Selain itu, terdapat juga cemaran kimia, yakni bahan kimia yang tidak diperbolehkan dalam pangan. Cemaran kimia dapat masuk ke dalam makanan secara sengaja maupun tidak sengaja dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. (Mam)