RIMAUNEWS.ID, Lubuklinggau – Dimulainya Kick off Pengukuran dan Interpensi serentak pada Bulan Juni 2024 di seluruh daerah Kabupaten/Kota di Indonesia, melalui surat Kementerian Dalam Negeri dan diteruskan oleh Pj Gubenur Sumsel untuk melakukan pengukuran dan Interpensi terhadap Catin, Ibu Hamil dan Balita.
Dalam hal ini Pj Wali Kota Lubuklinggau Trisko Defriyansa bersama ibu Pj TP PKK Kota Lubuklinggau Hernita Trisko dan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Lubuklinggau yang juga sekaligus Bapak Asuh Stunting membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 50 anak asuh stunting.
Kegiatan dilaksanakan di halaman sekolah SMP Negeri dua Kota Lubuklinggau Jalan Letkol Sukirno Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur Satu, Jumat (7/6/2024).
Hadir pada kegiatan Pemberian Makanan Tambahan kepada 50 anak asuh Stunting Pj Wako Trisko Defriyansa Selaku Dewan Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting, Pj Sekda H Tamri yang juga Ketua TPPS Kota Lubuklinggau, Deasi Novia Kadis DPPKB yang juga Sekretaris TPPS,Kadisdik Firdaus Abky,kepala OPD,Camat dan Kepala Sekolah dilingkungan kota Lubuk linggau.
Seusai senam sehat, Pj Wako Lubuklinggau bersama Pj Ketua TP PKK, Pj Sekda, Kadisdik dan kepala sekolah memberikan makanan tambahan kepada lima puluh anak stunting.
Pada hari ini memberikan 50 paket makanan tambahan kepada anak asuh stunting yang orang tua asuhnya dari kepala sekolah SMP dan SD.
“Dimana bapak asuh stunting dari kepala sekolah tersebut sudah di SK Kan pada bulan Februari yang lalu,saat ini sudah keempat kalinya memberikan makanan tambahan kepada anak asuh stunting,” ucap Trisko Defriyansa.
“Bapak asuh Stunting kepala sekolah ini kita SK kan pada bulan Februari yang lalu dan ini sudah ke empat kalinya PMT,” lanjutmya.
Makanan yang diberikan berupa makanan siap saji kudapat yang mengandung protein,hewani terus diberikan juga telur, beras, roti dan susu.
Jadi tujuan kita dari 1000 hari pertama sampai dengan tumbuh kembang dari 2 tahun sampai 5 tahun balita dan itu haris diperhatikan gizi maupun yang lainnya supaya tinggi badannya cepat dan keluar dari kondisi stunting.
“Inilah wujud dari pekerjaan pertahelik, pekerjaan yang tumbuh kerjasama karena nantinya balita ini akan masuk sekolah SD maupun SMP nanti guru dan Kepala sekolah yang akan memperhatikanya,” jelasnya.
“Kita ingin menciptakan Indonesia di tahun 2045 Indonesia emas harus dipersiapkan dari sekarang agar kedepan indonesia dan khususnya Lubuklinggau zero Stunting,” sambungnya.
Makanya peranan kepala sekolah sangat strategis mulai dari dio Balita,sekolah nantinya bisa diperhatikan oleh Guru2 kepala sekolah.
Inilah wujud kerjasama pertahelik tadi tidak bisa hanya Dinas tertentu saja akan tetapi seluruh OPD yang terkait untuk mencegah penurunan stunting.
“Kita tidak perlu superman tetapi kita perlu super team,” ucapnya.
Perlu diketahui untuk saat ini pada akhir tahun 2023 data EPPGBM ada 225 anak stunting, dan saat ini pada bulan Juni sudah ditelusuri sudah menurun menjadi 205 anak stunting.
“Artinya ada pengurangan sebanyak 20 anak stunting yang sudah keluar dari data anak Stunting. Kami tidak berpengaruh pada angka akan tetapi bekerja dengan By Name Ny Adress BNBA sesuai data EPPGBM karen ini lebih efektif kita lakukan,” bebernya.
Kedepan setelah OPD Disdik Kota Lubuklinggau memberikan 50 PMT selanjutnya nanti akan digerakan secara serentak seluruh OPD untuk memberikan makanan tambahan kepada anak asuh stunting,” tutupnya. (mil)