Lifter Angkat Besi Indah Afriza Sumbang Medali Emas Pertama Untuk Sumsel di PON Aceh-Sumut 2024

RIMAUNEWS.CO.ID, Aceh – Indah Afriza Lifter Cabang Olahraga (Cabor) angkat besi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)), akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Sumsel pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 yang digelar  di GOR Seuramoe, Banda Aceh, Sabtu (7/9/2024).

Atlet berusia 20 tahun itu  turun pada kelas 71 kilogram putri dengan mencatatkan total angkatan 207 kilogram, yang terdiri dari 88 kilogram pada angkatan snatch dan 119 kilogram pada clean and jerk.

Pada angkatan 119 kilogram di clean and jerk, Indah sudah mengamankan raihan medali emas.

Ia kemudian berusaha mempertajam catatannya dengan mengangkat 122 kilogram pada percobaan clean and jerk ketiga, tetapi sayang Indah gagal mengangkatnya.

“Alhamdulillah bisa meraih emas, cuma masih kurang sedikit jadi tidak maksimal. Karena mungkin keadaan aku lagi tidak enak di bagian pinggang,” kata Indah pada jumpa pers setelah pertandingan.

“Arahan dari pelatih sih, cuma aku juga ingin, karena merasa memang bisa, cuma di jerk-nya tidak dapat,” tambahnya.

Indah sebelumnya pernah diberangkatkan PB PABSI mengikuti Kejuaraan EGAT King’s Cup 2024 di Thailand pada April silam. Ia merupakan salah satu lifter yang diproyeksikan PB PABSI untuk menjadi salah satu bintang angkat besi pada masa yang akan datang.

Pada kelas ini, medali perak diraih oleh lifter Kalimantan Barat Restu Anggi. Anggi mencatatkan total angkatan 205 kilogram, dengan rincian 85 kilogram pada snatch dan 120 kilogram pada clean and jerk.

Sedangkan lifter Kalimantan Timur Nelly memenangi medali perunggu setelah ia mengukir catatan total angkatan 200 kilogram. Nelly memiliki catatan angkatan snatch terbaik pada 85 kilogram, dan 115 kilogram pada angkatan clean and jerk.

Angkat besi kelas 71 kilogram putri pada PON Aceh-Sumut 2024 diikuti oleh enam peserta. Selain Indah, Anggi, dan Nelly, tiga peserta lainnya adalah Lodia Dewi Kafitri asal Riau, Febriyanti asal Aceh, dan Christina Maria Claudia Kusuma asal Jawa Timur. (ril)