Lubuklinggau Mencapai 93 Persen Pengukuran Intervensi Serentak

Nomor Tiga di Provinsi Sumatera Selatan

 

RIMAUNEWS, Lubuklinggau -Pemerintah kota Lubuklinggau menghadiri kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi serentak pencegahan Stunting melalui via zoom meting diruang Comand Center Pemkot Lubuklinggau lantai 4 Jalan Garuda Kelurahan Kayuara Kecamatan Barat I.

Hadir langsung Staf Menko PMK, Feri Fahrizal Sekretaris Dinkes Sumsel,Kasi Kesga Prov Sumsel dr Liza marliati, Dedi Kabid Kesmas bersama Asisten I Kota Lubuklinggau Drs.Erwin Armeidi, Asisten II sekaligus Plh Dinkes Hendrawan, Perwakilan DPPKB Alian Fauzi, Yeye berserta Satgas Stunting Kota Lubuklinggau Jamil Amir.

Stafsus kementerian PMK menyampaikan melalui via zoom kita ingin dengan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting ini dengan maksimalkan, berapa berat badan anak, berapa banyak anak gizi kurang supaya bisa intervensi.

Karena tanpa di intervensi percepatan penurunan stunting ini masih belum optimal nanti supaya dapat sasaran sehingga dilakukan pengukuran dan intervensi tersebut.

Saat ini pemerintah mengejar target minimal 90 persen pengukuran dan intervensi serentak di seluruh Indonesia, Ia menyampaikan, untuk mencapai kelayakan dari hasil pengukuran tersebut ditentukan dari 3 aspek, yaitu: alat ukur terstandar yang digunakan, kompetensi kader terlatih, dan jumlah cakupan pengukuran.

“Sesuai dengan komitmen kita, target kita minimum 90 persen dari balita-balita di daerah-daerah telah mengikuti program pengukuran ini. Sementara waktunya ini sisa 6 hari lagi, tentu ini perlu kerja keras bagaimana supaya dalam bulan Juni target yang kita tetapkan bersama ini bisa terpenuhi,” ujar PMK.

Dari rapat evaluasi, didapatkan masih terdapat kendala yang dihadapi di lapangan seperti masih dijumpai posyandu di daerah yang belum memiliki alat antropometri terstandar dan terkalibrasi, masih rendahnya jumlah kader yang terlatih kemudian masih ditemukannya kendala pada dukungan stakeholder dan peran masyarakat yang belum optimal, kendala dalam proses penginputan data, serta kendala jaringan dan geografis.

Sekretaris Dinkes Provinsi sumsel mengapresiasi kerja tim Pemerintah Kota Lubuklinggau, secara khusus pihak Dinas Kesehatan kota Lubuklinggau dalam tiga hari ini pengukuran dan intervensi stunting sdh mencapai 92,34 % karena sudah menggerakkan seluruhnya potensi yang ada melibatkan dan kerjasama secara pertahelik.

“Jadi memang secara rutin mengadakan pertemuan dengan puskesmas itu dilaksanakan dihari libur Sabtu, dan itu dimonitor kecapaian dan pengukuran Stunting,” ujar Erwin saat menyampaikan paparan pengukuran dan intervensi serentak di ruang Comand center Pemkot Lubuklinggau Senin (24/6/2024).

Selain itu juga Asisten I menambahkan bahwa, Pj Wali Kota, Trisko Defriyansa selama per tiga bulan terus memantau pergerakan Stunting dan ini juga bahan evaluasi atas laporan di Kemendagri.

“Jadi sempat Kota Lubuklinggau terbawah dikarenakan memang belum di upload oleh petugas kami dan sesudah upload makanya naik drastis dalam waktu tiga hari ini,” bebernya.

Terus kami selaku pimpinan sudah menyampaikan kepada pihak puskesmas, bagaiman kita bisa memaksimalkan pengukuran dan interpensi serentak dibulan juni tersebut .

“Ada yang kita jemput bola termasuk juga bagi ibu dan balita yang tidak pernah sama sekali ke posyandu bagian yang harus kita lakukan agar pengukuran bisa mencapai 100%,” ucapnya.

Ia menambahkan, kita juga tetap mensosialisasikan dan mengajak seluruh orang tua untuk tetap membawa bayi dan balitanya ke posyandu terdekat.

Dijelaskan Erwin, posyandu di Kota Lubuklinggau sudah memiliki antropometri artinya sudah berstandar.

“Kami juga dibantu oleh Tim Penggerak PKK dengan program ibu asuh stunting, dan posyandu juga memiliki anak asuh yang tugasnya tidak hanya membantu sebatas materi akan tetapi membuat program program kegiatan posyandu dalam menurunkan anak stunting di kota Lubuklinggau,” bebernya.

Ditempat yang sama Hendrawan Asisten II merangkap Plh Dinkes Kota Lubuklinggau mengungkapkan, terkait pengukuran dan interpensi serentak memang ada keterlambatan untuk meng-upload.

Untuk data tersebut sudah ada dipuskesmas. “Terima kasih kepada pihak terkait yang sudah mengingatkan untuk pengukuran dan intervensi serentak dengan hal tersebut Kota Lubuklinggau sdh mencapai 92,34% nomor tiga se Sumsel.  Insya allah mudah-mudahan dalam waktu 6 hari lagi mencapai 100%,” tutup Asisten II selaku Plh Kadinkes. (mil)