RIMAUNEWS.CO.ID, Gorontalo – Dalam upaya memperkuat dan melestarikan ekosistem budaya Tari Dana-Dana Nusantara, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVII, yang dipimpin oleh Sri Sugiharta, SS, M.P.A., mengundang para maestro tari dari seluruh Nusantara untuk berpartisipasi dalam sebuah acara penting.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan tari tradisional yaitu Dana -Dana Nusantara yang kaya akan nilai budaya kepada generasi muda.
BPK Wilayah VI Sumatera Selatan, yang dipimpin oleh Kristanto Januari, SS, dengan pendamping Ajeng Wulandari juga turut berkontribusi dalam acara ini atas rekomendasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) .
Dalam kesempatan ini, mereka mengutus seniman tari tradisi Sumsel, Mirza Indah Dewi, S.Pd dari Dinas Pariwisata Kota Palembang, yang juga Ketua Sanggar Anna Kumari. didampingi juga oleh seniman tari Melayu, M. Imansyah, yang merupakan Ketua Komite Tari DKP dan Kasta Sumsel, untuk menjadi narasumber dan pelatih tari bagi para penari dari Sanggar Gorontalo.
Acara pelatihan ini sudah berlangsung dari tanggal 19 hingga 26 Juli 2024 di Provinsi Gorontalo.
Materi tari yang diajarkan adalah Tari Bedana Pengantin, yang merupakan tari tradisi pergaulan yang telah ada sejak masuknya Islam ke Susel melalui pedagang Persia dan Arab.
Tari ini telah berakulturasi dengan budaya setempat dan sering ditarikan dalam acara Ngarak Pacar pada upacara adat perkawinan di Palembang, Sumatera Selatan.Mirza Indah Dewi berharap kedepan nya Tari Dana Pengantin akan sering ditarikan oleh sanggar Tari se Sumsel bila ada event kesenian dan juga bisa ditarikan di acara – acara resepsi pernikahan, lagu Bedana pengantin juga telah diarrasement ulang atas ide kreatif Mirza didukung oleh arranger Kiagus Ipul dan vocalis Supratiwi agar lebih dinamis dan mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan akar tradisi nya
Para penari merupakan perwakilan Sanggar Gorontalo, yaitu Molutulo, telah mempelajari tari ini dengan harapan dapat melestarikan dan meneruskan warisan budaya yang berharga ini kepada generasi mendatang.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan antar seniman dari berbagai daerah, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya tari tradisional di Indonesia.
Dengan adanya work shop ini diharapkan para penari dapat mengembangkan keterampilan mereka dan memperkaya pengetahuan tentang tari tradisional, sehingga budaya tari Dana-Dana Nusantara dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat ujar Mirza ,
“Kami sangat bersyukur bisa hadir dan berkumpul bersama maestro dari berbagai daerah. Ini bukan hanya tentang menari, tetapi tentang merawat warisan budaya yang hidup dari generasi ke generasi,” tambah M. Imansyah Minggu (27/7/2025).
Menurutnya momen langka seperti ini layak dijadikan agenda tahunan agar para seniman memiliki ruang tetap untuk berdialog, berbagi, dan tumbuh bersama. Ia juga berharap dukungan konkret dari Kementerian terkait, agar program semacam ini bisa berjalan ldan berkelanjutan.
“Kami para pelaku seni terkadang kesulitan dalam hal pembiayaan dan fasilitasi. Kalau kegiatan seperti ini didukung kementerian, dampaknya akan jauh lebih besar bagi pelestarian budaya bangsa,” katanya. (*)