RIMAUNEWS.CO.ID, Solo – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui dinas Kesehatan, dibawah nahkoda Bupati Muba HM Toha Tohet SH dan Wakil Bupati Kyai Abdur Rohman Husen terus menorehkan apresiasi dan prestasi.
Kali ini, Pemkab Muba mendapat pengakuan dan penghargaan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) Pusat, yang mana Pemkab Muba dinilai berhasil dalam upaya Pengendalian Stunting. Diketahui, Muba berhasil menjadi salah satu dari 20 Kabupaten/Kota Terbaik di Indonesia dalam upaya pengendalian percepatan penurunan stunting, dari total 286 Kabupaten/Kota yang dinilai. Baznas Muba menjadi satu satunya kabupaten di Indonesia yang juga menerima Award Penanggulangan Dan Pencegahan Aids-Tuberkulosis Malaria (ATM) di daerah.
Dalam “Lokakarya” bertajuk Pentaloka Nasional serta pemberian penghargaan ADINKES Award 2025 dari Wakil mendagri Dr. Bima Arya, tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Muba Kyai Abdur Rohman Husen bertempat di Hotel Lorin Dwangsa Solo Jawa Tengah, Selasa (21/10/2025) malam.
Turut mendampingi Wakil Bupati Kyai Abdur Rohman Husen dalam kesempatan tersebut diantaranya
Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS, Plt Kadin Kominfo Daud Amri SH diwakili Kepala Bidang Komunikasi Publik Kartiko Buwono SE MSi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Muba H. Maryadi SKM MKes, dan perwakilan Baznas Muba, H.M.Madali, SKM., MM
Kemudian, turut juga mendampingi dari Pemprov Sumsel yakni Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Kesehatan Masyarakat, Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dra Lesty Nurainy Apt M Kes dan Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Ira Primadesa Ogatiyah, S.SI., M.Kes, kepala dinas propinsi kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar. SKM, MSc, MSi.
Sesaat membuka secara resmi Pentaloka Nasional 2025. Wamendagri Dr. Bima Arya berpesan untuk terus mengedepankan study survey dan metodologi sejenisnya dalam konteks multihelix untuk mendeteksi awal masalah. Jangan hanya mengandalkan laporan lurah, kades, camat melainkan harus turun langsung lapangan.
” Mari kita sama-sama perbaiki dan selalu update data sifatnya harus bottom-up. Tingkatkan kolaborasi semua elemen baik kampus dan stakeholder dalam bentuk CSR,” jelas Bima.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Muba HM Toha Tohet SH dan Wakil Bupati Kiai Abdur Rohman Husen yang sangat komitmen dan berhasil dalam upaya pengendalian stunting serta KTR di Kabupaten Muba, selamat atas penghargaan ini,” ungkap Bima.
Ia menambahkan, ADINKES mendorong anggota untuk terus berkarya menghadirkan upaya kesehatan sehingga masyarakat meningkat derajat kesehatannya.
“Termasuk didalamnya menghindarkan dari stunting, terkena aneka penyakit tidak menular maupun
penyakit menular,” urainya.
Sementara itu, Bupati Muba HM Toha Tohet SH yang dalam kesempatan ini diwakili Wakil Bupati Kiai Abdur Rohman Husen menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Pusat ADINKES yang telah memberikan penghargaan dan penilaian atas pengendalian stunting dan KTR di Kabupaten Muba.
Lanjutnya, penghargaan tersebut akan menjadi penyemangat OPD di Muba untuk terus terlibat aktif dalam menjaga kesehatan. “Ini menjaga tugas kita semua, semoga Muba terus menjadi daerah yang bersih dan sehat lingkungannya,” harapnya.
Mustasyar PCNU Muba ini juga menambahkan, Pemkab Muba akan terus berkolaborasi dengan ADINKES Pusat dalam upaya terus menciptakan daerah yang sehat di Kabupaten Muba.
“Semoga kolaborasi Pemkab Muba bersama ADINKES semakin baik dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS, menyebutkan ADINKES Award ini merupakan hasil karya kerja keras dan bentuk komitmen seluruh tim mulai dari Desa, Kecamatan dan Kabupaten dalam menurunkan prevalensi stunting.
“Terima kasih Kepada Kades dan tim dalam pendataan, Kader yang melakukan pendampingan dalam perbaikan gizinya, seluruh Kecamatan dan OPD bergotong royong guna menurunkan prevalensi stunting, dan seluruh petugas kesehatan yang selalu berinovasi,” ucap Azmi.
Lanjut Azmi, capaian ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam menurunkan prevalensi stunting secara berkelanjutan.
“Penilaian dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2025, Pemkab Muba bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten sampai ke Desa telah menjalankan berbagai program strategis, mulai dari intervensi gizi spesifik dan sensitif, salah satunya pelayanan kesehatan ibu dan anak, penguatan posyandu, hingga peningkatan ketahanan pangan keluarga,” terangnya. (*)