RIMAUNEWS.CO.ID, Jakarta – Wakil Bupati Musi Banyuasin Kyai Abdur Rohman Husen menghadiri puncak peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-77 yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (10/12/2025) malam.
Acara tersebut dihadiri langsung Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, yang dalam pidatonya menyerukan agar seluruh masyarakat Indonesia tidak gentar dalam memperjuangkan kebenaran. Ia menegaskan bahwa setiap warga negara berhak terbebas dari ketidakadilan dan penderitaan.
“Jangan takut, jangan mundur satu langkah pun untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan,” ujar Pigai.
Pigai menekankan bahwa perjuangan hak asasi harus tetap berada dalam koridor hukum, etika, serta prinsip demokrasi. Ujaran kebencian, menurutnya, hanya akan merusak martabat bangsa dan menghambat kemajuan.
“Kalau kita kurangi kata-kata yang penuh kebencian dan menyerang kehormatan, bangsa ini sudah bisa memimpin dunia,” ujarnya.
Ia juga mendorong penguatan edukasi HAM sejak dini, lewat kebiasaan berdialog dan pembangunan pola pikir yang menghargai martabat manusia.
Sebagai Menteri HAM, Pigai menyatakan komitmen untuk memastikan negara tidak membiarkan satu pun warga mengalami ketidakadilan. “Putra-putri bangsa tidak boleh menderita. Itu tugas kami,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan empati terhadap warga yang terdampak banjir di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
Sementara itu, Wakil Bupati Muba Kyai Abdur Rohman Husen disela acara mengatakan, Hari HAM Sedunia menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah untuk terus mengutamakan pelayanan yang berkeadilan.
“Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin berkomitmen menghadirkan kebijakan yang berpihak pada seluruh masyarakat, tanpa diskriminasi. Nilai-nilai HAM harus tercermin dalam pelayanan publik, perlindungan sosial, dan setiap langkah pembangunan di daerah,” kata Wabup Muba.
Ia juga mengatakan bahwa semangat yang disampaikan Menteri HAM menjadi dorongan bagi daerah untuk memperkuat sinergi dalam perlindungan hak masyarakat.
“Pesan Pak Menteri menegaskan bahwa keberpihakan pada kemanusiaan adalah fondasi bagi pemerintahan yang baik. Kami di daerah wajib memastikan masyarakat merasakan kehadiran negara dalam bentuk perlindungan, keadilan, dan empati,” katanya.
Peringatan ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas bangsa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia. Setiap individu diajak untuk terus menyuarakan kebenaran dengan cara yang bijak, beretika, dan menghormati hak-hak orang lain.
Bagi Wabup Muba, nilai-nilai tersebut sangat relevan dengan arah pembangunan di Musi Banyuasin. “HAM bukan hanya urusan pusat, tetapi harus hidup dalam praktek pemerintahan hingga tingkat desa. Semangat itu yang kami bawa pulang untuk terus diperkuat di Muba,” tandanya. (*)







