RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Pemerintah Kota Palembang menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang tentang upaya pengendalian inflasi dan pengembangan potensi daerah.
Kerja sama itu diteken secara resmi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah, dan Pj Bupati Enrekang Marwan Mansur, di aula kantor Gubernur Sulsel, Rabu (4/12/2024).
Penandatanganan kerja sama disaksikan Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, dan Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Zudan Arif Fakrulloh.
Dalam perjanjian itu, Pemkot Palembang akan bekerja sama terkait bawang merah dan cabai merah dengan Kabupaten Enrekang.
Kabupaten Enrekang, yang berjarak sekitar 236 kilometer sebelah utara Kota Makassar, memang dikenal sebagai daerah penghasil tanaman hortikultura.
Utamanya bawang merah, yang terbesar di Indonesia bagian Timur dan peringkat ke 3 Se-Indonesia.
Sebelum penandatanganan ini, Tim dari OPD Pemprov Sumsel dan OPD Pemkot Palembang telah mengunjungi sentra komoditi pangan, antara lain komoditi bawang merah dan cabai di Kabupaten Enrekang.
Palembang memang lagi fokus pengendalian inflasi. Soalnya, di bulan November tahun ini, angka inflasi di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, ini menunjukkan tren peningkatan.
Hal ini berdasarkan rilis resmi berita statistik yang dikeluarkan BPS Palembang pada,Senin (2/12/2024), di ruang Parameswara Setda Palembang.
Disebutkan bahwa inflasi di bulan November secara bulan ke bulan (m to m) sebesar 0, 39 persen.
Inflasi secara tahun ke tahun (y on y) sebesar 0,95 persen, dan inflasi y to d, sebesar 0,82 persen.
Bawang merah menyumbang/andil dalam inflasi sebesar 0,12 persen, dan cabai merah berandil dalam inflasi sebesar – 0,02 persen.
Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah menyambut positif kerja sama dengan Kabupaten Enrekang.
“Ini salah satu upaya kita mengendalikan inflasi,” ujarnya diwawancarai usai acara.
Cheka menyebutkan Pemkot Palembang terus berupaya mengendalikan inflasi melalui sejumlah program. Antara lain operasi pasar, pemantauan harga bahan-bahan kebutuhan pokok.
“Koordinasi dengan TPID (tim pengendali inflasi daerah, red) provinsi, dan pihak terkait lainnya,” kata Cheka.
Dia menambahkan, beberapa upaya di atas juga akan dilaksanakan Pemkot Palembang terkait persiapan Palembang menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dalam kaitannya dengan pengendalian inflasi.
“Kita juga akan berkoordinasi dengan Bulog untuk stok sembako utamanya beras agar tidak terjadi kelangkaan yang berdampak pada inflasi,” kata Cheka.
Disinggung terkait panic buying jelang Natal dan Tahun Baru, Cheka menyampaikan, panic buying dipicu lantaran permintaan bahan-bahan pokok banyak, sementara ketersediaan bahan sedikit atau langka.
“Kita akan berupaya agar stok bahan pokok tetap ada, sehingga masyarakat tak perlu melakukan panic buying,” ujar Cheka. (ril)