Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Terampil Kontruksi di Palembang Diikuti Ratusan Peserta

RIMAUNEWS, Palembang – Pelatihan dan sertifikasi tenaga terampil kontruksi dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang, Selasa (23/7/2024).

Pj Walikota Palembang, Abdul Rauf Damenta, menyatakan pentingnya sertifikasi bagi tenaga kerja agar lebih profesional dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Setiap tahun, kami terus melakukan sertifikasi tenaga kerja. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tenaga kerja konstruksi di Palembang memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai,” ujar Abdul Rauf Damenta dalam sambutannya.

Pada tahun ini, sebanyak 300 peserta telah mengikuti sertifikasi pada hari ini, Selasa (23/7/2024). Sertifikasi ini mencakup berbagai keterampilan seperti pengecatan, pemasangan ubin, dan plumbing. “Tujuan kami adalah agar semua tenaga kerja terampil dapat berkompetisi dan membanggakan Kota Palembang,” tambahnya.

Program sertifikasi ini bukan hanya berhenti di tingkat kota. Hasil dari sertifikasi ini akan dilanjutkan ke kompetisi tingkat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Kompetisi ini diharapkan dapat menyeleksi tenaga kerja terbaik yang akan mewakili Palembang di tingkat yang lebih tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ir. H.A. Bastari Yusak, menekankan pentingnya kualitas dalam konstruksi. “Kami sedang berupaya membangun konstruksi yang berkualitas dengan syarat pekerja yang totalitas dan bahan berkualitas. Pekerja yang totalitas ini bisa didapat dari sertifikasi tenaga kerja konstruksi,” jelas Bastari Yusak.

Dia menambahkan bahwa sertifikasi dapat meningkatkan nilai dari tenaga kerja konstruksi itu sendiri. “Dengan sertifikasi, tenaga kerja dapat meningkatkan value mereka, sehingga lebih dihargai dan dipercaya oleh pengguna jasa konstruksi,” katanya.

Dari 300 peserta yang mengikuti sertifikasi kali ini, mereka terdiri dari berbagai jenis keterampilan seperti tukang batu bata, tukang kayu, tukang keramik, tukang cat, dan tukang baja ringan. Hal ini menunjukkan beragamnya keterampilan yang dibutuhkan dalam bidang konstruksi.

Bastari Yusak juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menggunakan tenaga kerja yang telah bersertifikasi. “Gunakanlah tukang yang sudah sertifikasi agar kualitas bangunan terjamin sesuai standar kerja konstruksi,” pungkasnya.

Program sertifikasi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Palembang dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi. Dengan adanya sertifikasi, tenaga kerja tidak hanya memiliki keterampilan yang terstandarisasi tetapi juga memiliki kepercayaan diri untuk bersaing di dunia kerja.

Pada akhirnya, pelatihan dan sertifikasi ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan di Kota Palembang. Kualitas konstruksi yang lebih baik akan tercapai, dan tenaga kerja yang lebih profesional akan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan profesionalisme tenaga kerja konstruksi. Dengan demikian, sektor konstruksi di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan nasional. (Yanti)