RIMAUNEWS. PALEMBANG -Peraturan Kepolisian Negara Indonesia Nomor 40 tahun 2020 tentang pengamanan swakarsa menuai polemik.
Dengan munculnya polemik ini, semua orang angkat bicara padahal banyak orang tidak tahu bahwa proses perpol itu mengalami proses yang sangat panjang hanya saja di lingkungan orang-orang yang terlibat di dalam dunia satpam
“Memang di dalam bahasa Perpol ini, saya nilai sedikit traumatik bagi rekan-rekan diluar dunia satpam. Dimana muncul kata swakarsa, padahal pamswakarsa itu sudah lama munculnya dan Satpam ini munculnya sebelum Pamswakarsa,”ucap Ketua Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) Sumsel, Novembriono SE.
“Satpam lahir pada tahun 1980, sedangkan swakarsa lahir pada tahun 1997-1998. Artinya tidak ada keterkaitan antara Satpam dan swakarsa,” kata Novembriono.
Hal ini sebenarnya tidak perlu menjadi sebuah polemik, sambung dia, karena bagi kami orang yang berkecimpung di dunia satpam, perpol ini memang sudah ditunggu berpuluh tahun untuk mengadakan perubahan.
“Kita mengambil hikmahnya dengan adanya polemik tentang perpol ini, masyarakat lebih paham tentang dunia satpam,”katanya.
Bang boy (sapaan akrab Novembriono) mengatakan, Perpol ini justru menjawab harapan kawan-kawan tentang jadinya perubahan paradigma satpam yang tadinya dianggap kelas bawah sekarang menjadi kelas menengah dan itu adalah harapan yang dinanti selama 40 tahun lamanya.
“Dalam 40 tahun profesi Satpam tidak pernah dilirik, baik dari pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, politis hanya dilihat dan dilewati saja di depan gerbang saja,”kata dia.
“Pamswakarsa itu pengamanan yang dilakukan secara swakarsa tidak melibatkan pembiayaan dari pemerintah, jadi dikelola secara swakarsa termasuklah masalah baju seragam, baju seragam itu APBN-nya tidak ada, dia sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan jasa pengamanan oleh pengguna dan oleh satpam sendiri,”jelas dia.
“Jadi polemik Satpam yang dikaitkan dengan Pamswakarsa dan baju seragam dikait-kaitkan dengan anggaran pemerintah padahal itu tidak seperti itu,”pungkasnya. (Don)