Rapat Pleno KI Sumsel Putuskan Perpanjangan Satu Minggu, Badan Publik yang Belum Isi Kuesioner e-Monev 2025 Diminta Segera Tuntaskan

RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Komisioner Komisi Informasi (KI) Sumsel melakukan rapat pleno di sekretariat KI, Selasa (2/9), untuk memeriksa kuesioner badan publik yang diundang mengikuti electronic monitoring and evaluation (e-Monev) 2025. Terdata dalam aplikasi e-Monev, badan publik yang sudah registrasi, mengisi kuesioner, dan mengunggah kuesioner.

Komisioner hadir lengkap, yakni Ketua Joemarthine Chandra, Wakil Ketua Haidir Rohimin, Ketua Panitia e-Monev yang juga membidangi Kerjasama Antar Lembaga Hadi Prayogo, bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Muhamad Fathony, dan bidang Sosialisasi & Edukasi Yoppy Vanhouten.

Dalam rapat pleno juga diputuskan waktu pengisian kuesioner yang seharusnya habis pada 31 Agustus diperpanjang satu minggu sampai dengan 9 September 2025.
“Ini kan e-Monev yang pertama, mungkin saja badan publik masih bingung dan awam karena itu kita kasih kesempatan perpanjangan satu minggu,” kata Hadi Prayogo.

Ditambahkan Joemarthine, hendaknya badan publik yang belum mengisi kuesioner agar memanfaatkan perpanjangan waktu ini untuk menyelesaikan pengisian kuesioner.

“Setelah satu minggu, tidak ada lagi kesempatan dan badan publik yang tidak upload kita anggap tidak ikut dan akan kita publikasikan,” tegasnya.

Haidir Rohimin berharap dengan adanya perpanjangan waktu ini, badan publik yang belum registrasi segera melakukannya dan menyelesaikan pengisian kuesioner.

“Diharapkan dengan perpanjangan waktu ini, badan publik yang belum register segera register dan mengisi kuesioner,” kata Haidir.

Sementara itu, Muhamad Fathony mengaku sebenarnya dirinya tidak ingin memberi kesempatan perpanjangan waktu karena menghargai badan publik yang bekerja keras tepat waktu.

“Tapi karena ini yang pertama dimaklumi, tapi setelah satu minggu tidak ada lagi perpanjangan,” katanya.

Demikian juga Yoppy Vanhouten menyayangkan sejumlah badan publik yang dari luar terlihat profesional tapi ternyata tidak mengisi kuesioner.

“Situasi seperti ini mengharuskan saya untuk lebih menggiatkan sosialisasi dan edukasi e-Monev,” ujarnya. (*)