RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, SH, M.Kn, menyampaikan harapannya agar siapapun yang terpilih menjadi Walikota Palembang ke depan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pelestarian adat dan budaya.
Menurutnya, upaya tersebut tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga berpotensi meningkatkan sektor pariwisata dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta mendorong perkembangan ekonomi kreatif di kota Palembang. Hal ini diungkapkan Sultan SMB IV usai menerima kunjungan Calon Walikota Palembang, Drs. Ratu Dewa, M.Si, di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam.
Hadir diantaranya Ketua tim pemenangan Ratu Dewa-Prima Salam, Ahmad Zulinto, R.M.Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Mas’ud Khan, Dato’ Pangeran Suryo Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani), Dato’ Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, Pangeran Yudo Heri Mastari, seniman Palembang seperti Ali Goik, Iman Kasta dan Heri Mastari, Edi Payuni, Fir Azwar, Marta Astra Winata, Genta, Beni , Ketua Bung Baja, Iskandar Syahbeni, kerabat kesultanan Palembang Darussalam Anna Maria, Kiki Kirana, Pembina Paguyuban Bidar dan Ketua PODSI Kota Palembang H. RM. Husin, S.E., M.Si, Youtuber Palembang Mang Dayat (Hidayatul Fikri).
Pihaknya juga menginginkan siapapun Walikota Palembang kedepan dapat memperhatikan dan membuat regulasi yang berbasiskan adat , budaya di Palembang Darussalam.
“Harapan utama yang kita inginkan perlunya pembangunan heritage di Palembang yang bisa di nikmati oleh masyarakat misalnya dengan membuka Kraton Kuto Besak untuk masyarakat sehingga masyarakat bisa menikmati Kraton Kuto Besak dari dalam dan luar,” katanya.
Selain itu pihaknya ingin masyarakat tahu identitas kota Palembang bukan hanya kulinernya saja yang enak tapi juga wisata di Palembang memberikan kenyamanan dan kenangan serta edukasi yang baik yaitu budaya dan sejarah,” katanya.
Sementara itu Ratu Dewa menegaskan bahwa ia siap melaksanakan program-program unggulan yang berfokus pada pelestarian dan pengembangan seni-budaya Palembang jika terpilih.
“Saya siap menandatangani pakta integritas soal kepedulian dan komitmen terhadap seni-budaya. Silakan siapkan, seminggu lagi kita temui dan tanda tangani,” katanya.
Ratu Dewa menekankan pentingnya komitmen nyata dari pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan seni dan budaya Palembang.
“Kita butuh ekosistem yang mendukung para seniman dan budayawan untuk berkarya, salah satunya melalui kebijakan yang mendukung mereka secara langsung,” katanya.
Selain itu , usulan yang mengemuka dalam dialog tersebut datang dari Nasir, anggota Dewan Kesenian Palembang (DKP). Ia mengajukan agar Peraturan Daerah (Perda) tentang Kesenian dijadikan prioritas dalam program kerja 100 hari pertama Ratu Dewa jika terpilih. Nasir menilai, perda ini akan menjadi fondasi penting bagi perkembangan dunia seni dan budaya di Palembang, yang selama ini dinilai kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat.
“Perda Kesenian bisa jadi payung hukum untuk memastikan bahwa setiap kegiatan seni mendapat dukungan yang layak, baik dari segi pembiayaan maupun fasilitas,” kata Nasir.
Sejarawan Palembang Kms Ari Panji menambahkan bahwa keberadaan cagar budaya di Palembang membutuhkan perhatian lebih.
Menurutnya, banyak situs sejarah dan budaya yang masih terbengkalai dan kurang dilestarikan. “Cagar budaya adalah identitas kita, dan itu harus menjadi perhatian utama, selain mendukung para seniman untuk terus berkreasi,” katanya.
Menanggapi hal ini, Ratu Dewa menyampaikan sejumlah program yang akan menjadi fokus utamanya, termasuk pembangunan Gedung Kesenian permanen di Palembang.
Gedung ini diharapkan menjadi pusat kegiatan seni, tempat berkumpul dan berkreasi bagi seniman-seniman lokal. Selain itu, Ratu Dewa juga mengusulkan pengembangan paket wisata kota tua yang menonjolkan kekayaan sejarah Palembang sebagai daya tarik pariwisata.
“Saya ingin Palembang memiliki pasar seni yang aktif dan berkelanjutan, di mana seniman dapat menampilkan karya mereka dan menjadi bagian dari perekonomian kota. Gedung Kesenian juga akan menjadi wadah untuk menampilkan pertunjukan dan karya seni, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat,” jelas Ratu Dewa.
Vebri Alintani, salah seorang seniman, mengapresiasi rencana pembangunan Gedung Kesenian dan realisasi pasar seni sebagai langkah nyata mendukung ekosistem seni.
“Sudah saatnya kita memiliki ruang dan fasilitas yang memadai untuk berkarya dan menampilkan budaya Palembang ke dunia luar. Rencana ini sangat positif dan kami siap mendukung,” kata Vebri.
Dengan berbagai usulan yang disampaikan, Ratu Dewa menutup dialog tersebut dengan menegaskan bahwa seni dan budaya Palembang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kota dan perlu dilestarikan.
“Seni adalah jantung dari sebuah peradaban, dan kita akan memastikan denyut nadi seni Palembang terus berdetak, seiring dengan kemajuan kota ini,” katanya.
Ratu Dewa berjanji untuk terus mendengar aspirasi masyarakat seni dan budaya serta bekerja keras mewujudkan Palembang yang lebih baik dengan menempatkan seni-budaya sebagai prioritas utama. (*)