Tanggap Darurat Covid-19 : Berdoa Agar Tidak Stres

RIMAUNEWS. PALEMBANG|Merebaknya virus corona atau covid-19 telah mempengaruhi hampir setiap sendi kehidupan masyarakat. Bahkan, Pemerintah mulai kelimpungan mengantisipasi pencegahan penularan virus yang diyakini berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok.

Munculnya bayang-bayang bakal diberlakukannya karantina bagi setiap daerah yang disinyalir telah terjadi penularan virus secara tranmisi lokal. Mulai mempengaruhi perekonomian masyarakat. Adanya bayangan terpuruknya perekonomian ini, pemerintah mulai turun tangan mencari jalan keluar guna meringankan beban masyarakat yang semakin berat.

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, merebaknya virus corona atau covid-19 di Bumi Sriwijaya telah membuka kepedulian masyarakat. Hal ini terlihat dengan adanya karya dari anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), contoh dari Kota Lubuk Linggau. Dengan melibatkan masyarakat membuat Alat Pengaman Diri (APD).

Dengan adanya keterlibatan pekerja informal yang beralih menjadi penjahit APD, dan pembuatan masker. Menurut Deru, pemerintah tidak akan mampu mengantasi para pekerja yang telah mendapatkan PHK. Untuk itulah, diperlukan adanya keterlibatan pihak lain.

“Mereka yang terkena PHK, kami inventarisir. Kami membutuhkan dana yang besar. Saya ingin terjaganya spirit mereka menatap masa depan lebih baik,” katanya, Selasa (7/4/2020).

Dana yang besar dibutuhkan apabila pemerintah harus menanggung beban hidup masyarakat yang terkena dampak karantina dan memburuknya perekonomian. Menurut Deru, 1 orang dalam satu sasaran membutuhkan dana sekitar Rp 3,6 juta, dari pelatihan sampai uang saku saat pelatihan, hingga sanggup menghadapi pasar.

“Artinya pemerintah ada, tidak tinggal diam. Artinya mereka kami ajak untuk berdoa agar tidak stress. Mereka (masyarakat) kan harus nafkahi keluarga, kami coba memberi stimulant. Contoh petani, berasnya kami serap, pemprov beli beras dan dikasih ke honorer dan asn. Ini salah satu yang dilakukan pemprov, mayoritas profesi di sumsel petani,” ungkapnya.

Untuk itu, seluruh pihak diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam menanggulangi dampak buruk virus corona atau covid-19 bagi perekonomian.

“Jangan habiskan waktu untuk membahas hal tidak perlu, dan bukan berbuat. Stamina tubuh masyarakat juga harus diingatkan, kami bagi vitamin, jaga pangannya. Bagi masyarakat desa, bantulah aparat desa, dalam mendata siapa pun yang datang. Ada 3500 desa dan kelurahan. Isolasi. Saya bangga didaerah sudah berbuat dengan menyiapkan isolasi dan biaya makannya ditanggung warga desa,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *