RIMAUNEWS. Musi Banyuasin – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat terdampak oleh pandemik COVID-19. Melihat kondisi ini, PT Marga Bara Jaya (MBJ), perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan logistik, menginisiasi pemberian bantuan untuk mewujudkan Rumah Kemasan bagi UMKM yang berada di Kecamatan Batanghari Leko, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Rumah Kemasan akan memberikan pelatihan pengemasan bagi UMKM untuk membantu mereka tetap bertahan dan melakukan pengembangan produk-produknya.
Penanggung jawab Lapangan PT Marga Bara Jaya, Adi Wahyudi mengatakan keberadaan rumah kemasan diharapkan bisa meningkatkan geliat UMKM di daerah sekitarnya terutama di wilayah Kecamatan Batanghari Leko.
“Kami memberikan bantuan beberapa peralatan pendukung seperti printer, mesin segel plastik dan mesin laminating agar Rumah Kemasan bisa segera beroperasi untuk melakukan pelatihan pembuatan kemasan produk agar lebih menarik,” kata dia saat meninjau langsung operasional Rumah Kemasan di Kecamatan Batanghari Leko, Muba, Sumsel, Senin (24/1).
Adi mengatakan bahwa Rumah Kemasan ini nantinya bisa menjadi salah satu pusat pelatihan dan sebagai wadah bagi para UMKM untuk saling bertukar ilmu dalam pemasaran produk-produk untuk meningkatkan daya jual. Dan upaya ini dilakukan MBJ sebagai wujud pihak swasta dalam mendukung program pemerintah untuk kembali menggerakkan roda perekonomian skala mikro dan menengah yang sempat luluh lantah karena pandemi serta memberi sumbangsih agar program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berhasil.
Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Musi Bayuasin mencatat hingga akhir tahun 2020 ada lebih dari 40 ribu industri kecil menengah (IKM) di wilayahnya dan mengalami penyusutan akibat pandemi. Dan pendataan ulang yang dilakukan Disdagperin di awal pandemi tercatat hanya 2.000 industri kecil menengah (IKM) yang masih aktif dari 122 sentra IKM.
Camat Batanghari Leko, Drs. Yuliarto M.Si menjelaskan bahwa produk-produk industri rumah tangga di wilayahnya banyak, bagus, unik dan tidak kalah saing dengan daerah lain. “Namun terkendala dengan kemasannya yang masih sederhana,” kata dia.
Yuliarto menjelaskan dengan adanya kemasan yang unik dan menarik tentu menambah daya tarik konsumen untuk membeli. Ia mencontohkan seperti sama-sama produksi kripik pisang tapi yang satu kemasannya menarik dan unik sedangkan yang lain kemasannya biasa saja, pasti konsumen akan memilih yang kemasannya menarik.
‘’Untuk ini kami mengapresiasi PT Marga Bara Jaya yang mau membantu kami untuk bisa segera memulai pelatihan kepada UMKM untuk mengemas produk-produknya dengan lebih menarik, aman, dan sesuai standar,” kata dia.
Salah satu terobosan dari Rumah Kemasan ini yaitu pelatihan kepada UMKM untuk mengganti kemasan plastik dengan kemasan alumunium foil agar produk di dalamnya tidak mudah melempam dan tengik. Dan di kemasan juga dicantumkan identitas produsen dan kode izin produksinya yang akan menambah nilai lebih bagi produk UMKM. Dengan memproduksi sendiri kemasan setelah mendapat pelatihan di Rumah Kemasan, kata Yuliarto, biaya produksi UMKM bisa ditekan untuk mendapatkan harga jual yang lebih terjangkau untuk masyarakat.
Pelatihan pengemasan produk ini rencananya akan menjangkau 16 desa yang ada di Kecamatan Batanghari Leko.
Setiap desa nantinya akan dibantu untuk mendesain dan mencetak kemasan produk-produk mereka. Beberapa produk yang dihasilkan di Batanghari Leko, yaitu kain jumputan dengan pewarna alami (seperti getah gambir, kunyit), kerajinan dari akar kayu yang dibuat menjadi peralatan rumah tangga (seperti cangkir, piring), kerajinan dari tali kur yang dijadikan tirai, tas dan hiasan dinding, serta minuman herbal. (*)