RIMAUNEWS.CO.ID, Muara Enim – Bupati Muara Enim H. Edison, S.H., M.Hum., menghadiri pemutaran film dokumenter karya sineas lokal berjudul “Mother Earth” yang mengangkat tema budaya tunggu tubang dari Tanah Semende Raya. Acara berlangsung di Halaman Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu, Senin (03/11) malam.
Pemutaran film ini menjadi momentum penting bagi Bupati untuk menyuarakan dukungan terhadap pelestarian budaya dan kebangkitan seni lokal. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi tinggi atas karya anak daerah yang mampu mengenalkan kekayaan budaya Muara Enim melalui media layar. Ia juga menegaskan komitmennya menjadikan Gedung Kesenian sebagai pusat aktivitas seni di Bumi Serasan Sekundang.
Film dokumenter karya sutradara Muhammad Tohir dari Komunitas Ghompok tersebut turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Hj. Heni Pertiwi Edison, S.Pd., sejumlah kepala OPD, dan para pelaku seni daerah. Bupati menilai “Mother Earth” bukan sekadar tontonan, tetapi cermin budaya Semende Raya yang mengangkat nilai-nilai tunggu tubang — tradisi warisan leluhur yang mengatur hak waris dan peran perempuan dalam keluarga.
Menurut Bupati Edison, budaya tunggu tubang masih sangat relevan di era modern. “Tunggu tubang bukanlah sistem yang membatasi seseorang untuk berkembang, tetapi bentuk tanggung jawab sosial dan budaya terhadap tanah kelahiran,” ujarnya.
Ia mengajak para sineas dan pelaku seni untuk terus menggali nilai-nilai lokal sebagai sumber inspirasi karya. Lebih lanjut, Bupati menegaskan komitmennya membangkitkan ekosistem seni di Muara Enim. Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu akan difungsikan kembali sebagai rumah para pelaku seni—tempat berkarya, berlatih, dan berpentas.
Tak berhenti di situ, Bupati juga mengungkapkan rencana besar pembangunan Taman Mini Kebudayaan Muara Enim di kawasan Pelita Sari seluas empat hektare. Di kawasan tersebut akan dibangun rumah-rumah adat, auditorium pertunjukan, serta ruang terbuka untuk ekspresi budaya masyarakat.
“Pelestarian budaya tidak hanya menjaga masa lalu, tetapi juga menanamkan kebanggaan dan jati diri bagi generasi muda,” tutup Bupati Edison. (*)













