RIMAUNEWS, PALEMBANG – Sejak menjabat Gubernur Sumsel tahun 2018, perhatian Gubernur H.Herman Deru dalam meningkatkan minat baca warganya memang harus diakui sangat tinggi.
Selain langsung mengukuhkan Duta Literasi pertama di Provinsi Sumsel, Ia juga gesit meningkatkan minat baca warga Sumsel dengan mendukung berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan kemauan masyarakat untuk membaca.
Salah satunya adalah ditandai dengan diresmikannya rumah Pojok Baca Digital (Pocadi) Sungai Ijuk di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, pada Kamis (21/1/2021).
Pocadi Sungai Ijuk ini adalah salah satu CSR dari PT Pura Daya Prima yang bisa dikatakan bagian dari PT. PLN (Persero) karena merupakan salah satu perusahaan afiliasi dari anak perusahaan PLN yaitu PLN Enijiring. Berkat kesigapannya menumbuhkan minat baca warga Sumsel, Herman Deru bahkan mendapat apresiasi langsung dari Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.
Dalam testimoninya Muhammad Syarif Bando mengaku sangat bangga dengan pengembangan perpustakaan yang telah dilakukan HD dengan menggandeng PT Pura Daya Prima.
Menurutnya langkah yang diambil Gubernur ini sangat penting, karena membaca adalah salah satu cara efektif untuk untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan.
“Di bawah kepemimpinan Gubernur Herman Deru kami percaya pendidikan masyarakat akan berjalan dan masyarakat akan mendapatkan akses membaca dan literasi yang baik,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel dalam pidatonya mengungkapkan meski terlihat sederhana peresmian Pocadi Sungai Ijuk ini sebenarnya luar biasa. Karena tidak ada sesuatu yang besar tanpa melakukan langkah-langkah kecil termasuk upaya memperbanyak pondok baca digital seperti di Sungai Ijuk.
Oleh karena itu HD mengatakan sangat mengapresiasi PT Pura Daya Prima yang telah berkontribusi terhadap pemberantasan masalah kurang informasi di kalangan warga.
“Kita berterima kasih sekali karena ini bisa menekan “penyakit” kurang informasi di Sumsel. Yakni dengan mendorong minat baca. Apapun bentuknya ini kita dukung kare perpustakaan adalag gudang dan jendela ilmu,” jelasnya.
Iapun sepakat dengan Kepala Perustakaan Nasional yang menyatakan bahwa kemiskinan kebodohan hanya bisa diberantas dengan cara meningkatkan minat baca dan informasi.
“Informasi bisa di dapat dimana-mana namun alangkah lebih baiknya kalau pemerintah bersama mitranya swasta BUMN dan BUMD bersama-sama menyediakan ini bagi masyarakat. Makanya Saya harap.setelah ini ada titik pondok baca digital di daerah-daerah lainnya. Karena sejauh ini pondok baca juga sudah ada di beberapa ruang publik maupun perkantoran,” ujarnya.
Lebih jauh HD juga berkomitmen mendukung kehadiran layanan seperti ini tanpa membedakan wilayah seberang ulu maupun ilir dan di tengah-tengah kota.
“Tidak ada pengecualian Saya ingin semua mendapatkan akses layanan yang sama,” ujarnya.