Layanan Tapping Box Dinilai Tak Optimal

RIMAUNEWS, LAHAT. Program Tapping Box (Alat Rekam Transaksi Pajak) yang diluncur kan Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Lahat untuk meningkatkab PAD disektor pajak tahun kemarin dinilai tidak berjalan optimal. Karenanya, bupati Lahat Cik Ujang mendesak agar Bappenda segera melakukan terobosan agar manfaat Tapping yang terpasang tidak sia-sia.

Bupati Lahat Cik Ujang mengatakan, program Tapping Box diakui masih kurang direspon oleh pelaku usaha dan masyarakat, karenanya sumbangsih pajak yang dihasil kan belum sesuai harapan. Karenanya, kedepan Bappenda diharap kan mempu meningkat kan sosialisasi kemasyarakat bahwa Tapping Box yang ada akan berdampak positif jika dipatuhi.

“Pelaku usaha dan warga menilai bahwa tarif menu akan naik jika ada Tapping Box disetiap restoran dan Gerai yang ada. Hal inilah yang masih menjadi PR kedepan agar program Tapping Box tidak sia-sia,”ujarnya.

Sementara itu, kepala Bapenda Lahat Subranudin menuturkan, program Tapping Box selama ini sudah berjalan dan menembus 75 persen dari target yang ada. Kedepan akan terus diterap kan guna menopang PAD.

“Saat ini kami sudah berusaha dan memang akan semakin ditingkat kan, karenanya dibutuh kan dukungan semua pihak agar Tapping Box sesuai dengan yang diharap kan,”imbuhnya diwawancarai dihalaman Pemkab Lahat Kamis (6/1).

Terpisah, An (Inisial-red) salah satu pemilik gerai toko yang terpasang Tapping Box di Lembahyung kota Lahat mengungkap kan, sangat mendukung program Pemkab Lahat namun karena akan berpengaruh dengan harga jual menu sehingga harus dikaji kembali mengingat kondisi perekonomian masyarakat belum begitu pulih untuk melakukan transaksi.

“Kita sadari bahwa minat beli warga belum begitu meningkat pasca Covid 19 melanda, karenanya Tapping Box yang ada diharap harus sesuai dengan kondisi dan tarif jual agar tidak memberatkan semua pihak,”pungkasnya.(man)