Mawardi Yahya Hadiri Rakor  Pemberian Vaksinisasi dan Penegakan Prokes secara Virtual

RIMAUNEWS,PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya hadir secara virtual dalam rapat koordinasi (rakor) dalam rangka persiapan pelaksanaan vaksinisasi dengan penegakan protokol kesehatan, di Command Center kantor gubernur, Selasa (5/1) pagi.

Usai menghadiri rakor ini Wagub Mawardi Yahya menyebut. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sangat mendukung  kebijakan pemerintah pusat yang akan melakukan pemberian vaksin Covid-19  secara nasional tersebut. Untuk itu Pemprov Sumsel, lanjut Mawardi akan melakukan langkah-langkah termasuk  sosialisasi secara masif ada masyarakat.

“Tentu upaya yang dilakukan pemerintah pusat ini akan kita dukung. Kita akan berikan informasi yang benar pada masyarakat Sumsel. Utamanya menjelang dan  saat akan  dilakukan vaksinasi jangan sampai terjadi kerumunan massa,” ucapnya singkat.

Sementara itu dalam rakor  virtual yang dipimpin secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian. yang  juga dihadiri Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Doni Donardo.

Karnavian  meminta para kepala daerah untuk aktif dalam  memberikan sosialisasi pada masyarakat terkait dengan akan diadakannya vaksinisasi Covid-19 secara nasional. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kerumusan massa atau hal-hal lainnya yang dapat memicu keributan.

“Saya minta  kepala daerah untuk mensosialisasikannya pada masyarakat. Sehingga pada saat dilakukannya vaksinisasi tidak terjadi kerusuhan atau  berebut vaksin. Pelaksanaanya pemberian vaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu. Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan ketersedian vaksin untuk Indonesia sebanyak 426.800.000. untuk vaksin sendiri ada beberapa macam seperti sinovac, novavax, covax/gavi, astrazeneca, plizer.

Dipaparkannya dalam pelaksanaan vaksinisasi untuk tahap pertama dilakukan terlebih dahulu bagi tenaga kesehatan yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia, kemudian petugas layanan publik, masyarakat rentan dan masyarakat lainnya.

“Bagi tenaga kesehatan, kami mohon  datanya benar-benar valid. Kita juga sudah menyiapkan 30.346 ribu Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dilatih untuk melakukan vaksinisasi,” ungkapnya.

Dia juga menyebut, renacana penyuntikan vaksin perdana pada tanggal 13 Januari 2021 secara serentak di 34 Provinsi yang terbagi dalam tiga kelompok. Masing-masing  kelompok pertama adalah para  pejabat publik dan daerah seperti Presiden, Menteri, Gubernur, Panglima, Jendral, Kepala Dinkes, Sekda, Pangdam, dan Direktur Utama RSUD rujukan covid-19.

Kemudian kelompok kedua pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan “Key Leader” Kesehatan Daerah. Serta kelompok ketiga yaitu para tokoh agama di daerah diantaranya Perwakilan Nahdatul Ulama (NU dan  Muhammadiyah. Perwakilan Organisasi Kristen, Katolik, Budha dan Hindu.(Ril)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *