RIMAUNEWS.CO.ID, Palembang – Untuk merealisasikan Ratu Sinuhun sebagai pahlawan perempuan pertama dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), rombongan Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya bersilaturahmi ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang, Jumat (25/7/2025).
Rombongan dipimpin oleh Ketua Umum Srikandi TP Sriwijaya, Nyimas Aliah, SE., S.Sos., M.I.Kom, didampingi Dr. Kunthi Tridewiyanti, SH, MA, CLA (pakar hukum adat dan gender), sejarawan Dr. Kemas Ari Panji, M.Si, aktivis budaya Genta Tri Laksana, serta jurnalis Dudy Oskandar. Mereka disambut oleh Junaina, Sekretaris Dinsos Kota Palembang, dan Heriyanto, Kabid Pemberdayaan Sosial, bersama jajaran di ruang rapat kantor Dinsos.
Sebelumnya, rombongan telah bertemu dengan Wali Kota Palembang, Drs. Ratu Dewa, M.Si, yang menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan menjadikan Ratu Sinuhun sebagai pahlawan nasional, dan menyatakan bahwa Pemkot Palembang siap memfasilitasi dan memberikan dukungan secara resmi.
“Pagi tadi kami sudah bertemu dengan Pak Wali Kota dan ternyata gayung bersambut. Beliau sangat senang sekali kalau Ratu Sinuhun dijadikan pahlawan dari Sumsel. Alhamdulillah jalan kita ini dibukakan, jadi kami langsung disuruh Pak Wali bertemu dengan pihak Dinas Sosial,” kata Nyimas Aliah.
Menurut Nyimas, perjuangan menjadikan Ratu Sinuhun, pencipta Kitab Undang-Undang Simbur Cahaya, sebagai pahlawan nasional telah dimulai sejak 2022 dan sudah mendapat respons positif dari Gubernur Sumsel H. Herman Deru.
Sejarawan Palembang, Dr. Kemas Ari Panji, M.Si, menekankan pentingnya keterlibatan Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Sosial.
“Karena tupoksinya Dinas Sosial, jadi jangan seolah-olah dalam pengusulan Ratu Sinuhun sebagai pahlawan nasional tidak melibatkan Kota Palembang,” ujarnya.
Ia menyarankan agar segera diterbitkan surat dukungan resmi dari Wali Kota Palembang serta pembentukan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Palembang. Terkait pelaksanaan teknis dan anggaran, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Dinsos dan dinas terkait.
“Sosialisasi Ratu Sinuhun sebagai pahlawan nasional bisa dilakukan,” tambahnya.
Dr. Kunthi Tridewiyanti, pakar hukum adat dan gender dari Srikandi TP Sriwijaya, memaparkan bahwa Ratu Sinuhun adalah istri dari Pangeran Sido Ing Kenayan, penguasa Palembang pada 1636–1642 Masehi, serta pencipta Kitab Oendang-Oendang Simboer Tjahaja.
“Ratu Sinuhun sebagai legislator, pemimpin, dan pejuang kesetaraan serta keadilan antara laki-laki dan perempuan. Ia juga dikenal sebagai pelopor penghapusan kekerasan terhadap perempuan, termasuk kekerasan seksual,” jelasnya.
Secara garis keturunan (nasab), Ratu Sinuhun berasal dari trah keilmuan dan kepemimpinan Islam yang mulia, mulai dari Sunan Giri, hingga keturunan langsung Nabi Muhammad SAW melalui jalur Sayyidah Fatimah Az-Zahra dan Imam Husain asy-Syahid. Ayahnya adalah Maulana Fadlallah (Pangeran Manconegara Caribon) dan ibunya Nyai Gede Pembayun, keturunan penguasa Palembang.
“Beliau punya anak angkat Kuncung Mas dan Raden Dencik,” tambahnya.
Sementara itu, Junaina, Sekretaris Dinsos Kota Palembang, menyatakan kesiapan mendukung usulan tersebut.
“Yang jelas ini akan kami laporkan ke pimpinan terkait persyaratan tersebut. Terkait anggarannya seperti pembuatan naskah akademik dan pembentukan TP2GD, itu akan kami sampaikan juga ke pimpinan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa surat dukungan resmi dari Wali Kota Palembang untuk pengusulan Ratu Sinuhun sebagai pahlawan nasional akan segera direalisasikan. (*)