RIMAUNEWS,PALEMBANG-Kerjasama Pemprov Sumsel dengan provinsi besar lain di Indonesia semakin meningkat. Terbaru Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) melangsungkan Memorandum of Understanding (MOU) Kerjasama Pembangunan Daerah Provinsi Jatim dengan Provinsi Sumsel.
Misi Dagang dan Investasi Akselerasi Perdagangan Jawa Timur dan Sumsel tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Hotel Wyndham OPI Palembang Rabu (2/12/2020).
Dalam kesempatan ini dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Disperindag Provinsi Jatim dengan Disperindag Provinsi Sumsel tentang Kerjasama Perindustrian, Perjanjian Kerjasama Antara Pemprov Jatim dan Pemprov Sumsel tentang Kerjasama Perdagangan, Perjanjian Kerjasama antara Pemprov Jatim dengan Pemprov Sumsel tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM).
Selanjutnya, penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumsel tentang Penanaman Modal, Perjanjian Kerjasama antara Jamkrida Jatim dan Jamkrida Sumsel tentang Penjaminan Bersama atas Produk Penjaminan.
Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengatakan, Provinsi Sumsel memiliki luas wilayah seluas 91.000 Km persegi.Dimana dalam pengelolaan sumber daya alamnya dan komoditasnya dibutuhkan kerjasama.
Oleh sebab itu, menurutnya dengan telah dilakukannya MoU kerjasama Misi Dagang dan Investasi Akselerasi Perdagangan Jawa Timur dan Sumsel menjadi angin segar bagi seluruh masyarakat Provinsi Sumsel.
“Yang jelas ini kabar gembira bagi seluruh petani, pedagang, dan peternak dengan kedatangan Pemprov Jawa Timur kesini karena kalau sudah bicara pertanian, tidak hanya dengan pengolahannya yang baik tapi sudah pasti ilmu yang baik juga,” tuturnya.
Lebih jauh Herman Deru menuturkan, telah berlangsung pula MoU kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumsel dan OPD Pemprov Jawa Timur yang dibimbing langsung oleh Gubernur Provinsi Jatim.
“Kita akan mempererat hubungan ini agar dapat tukar menukar komoditas yang paling penting, bahkan tadi beberapa pemimpin perbankan dari kita dan Jawa Timur sudah datang. Jadi bisa juga transaksinya masalah financial dan lain sebagainya, tadi masalah lahan investasi dikawal oleh Gubernur Jatim saya harap masyarakat provinsi Sumsel menindak lanjuti,” tambahnya.
Acara yang Bertema “Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan” ini, Gubernur Provinsi Jatim Khofifah ingin memperkuat konektivitas dan jejaring antara buyer dan trader dari kedua provinsi.
Khofifah berharap, misi dagang yang dibangun bisa mendorong perdagangan dari masing-masing provinsi dengan keunggulan dan potensi yang dimiliki. Caranya, dengan saling mempertemukan trader dan buyer yang belum tahu potensi masing-masing provinsi.
Selain itu, lanjutnya, diharapkan bisa memberikan daya ungkit dan pembangkit untuk membangun pertumbuhan ekonomi lebih produktif diantara kedua provinsi.
“Tentu misi dagang ini sebagai pemantik saja. Kita berharap setelah kegiatan ini, transaksi dan interaksi antar pelaku usaha bisa terus terjalin,” terang Khofifah.
Termasuk juga bisa dilakukan dalam berbagai format. Seperti vocational training, managerial skill dari sektor pertanian, peternakan, serta format UMKM. Selain itu, kerjasama lainnya bisa dilakukan dengan meningkatkan sapi perah dan sapi daging. Apalagi di Jatim terdapat Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB).
Bagi Jatim sendiri, lanjut Khofifah, hal yang memungkinkan untuk membangun akses lebih awal di sektor pertanian dan peternakan. Termasuk diseminasi ke provinsi lain harus segera dilakukan. Agar swasembada daging dan susu bisa dipercepat.
“Jadi masing-masing kita bisa menemukan apa yang menjadi keunggulan dan andalan Sumsel dan Jatim. Kita saling melakukan sinergi, kolaborasi saling melengkapi,” pungkasnya. (Don)