RIMAUNEWS, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel untuk turut serta meredam potensi perpecahan mulai dari level internal hingga level eksternal.
“FKUB ini terdiri dari lintas agama dan orang di dalamnya merupakan tokoh dari agama harus bisa meredam potensi perpecahan ini mulai dari internal,” ucapnya saat menerima audiensi Tim Formatur FKUB Sumsel di ruang tamu Gubernur Sumsel, Rabu (28/7/21).
Herman Deru mengatakan, potensi perpecahan tidak serta merta bersumber karena beda kepercayaan saja, tetapi juga bisa terjadi di dalam naungan satu agama itu sendiri. Karena itu tugas utama FKUB bukan hanya menyatukan persepsi toleransi, namun harus bisa mengakomodir setiap potensi permasalahan dan perpacahan yang bermuara pada terganggunya zero konflik Sumsel.
“Saya minta rukun dulu di dalam, termasuk organisasi masyarakat (Ormas) di setiap agama masing-masing. Setelah itu baru eksternal,” tegasnya.
Upaya tersebut lanjut Herman Deru bisa diwujudkan dengan menghilangkan ego pribadi dan sektoral yang berpotensi menjadi pemantik terjadinya perpecahan.
“Kita tidak pernah intervensi dalam organisasi, termasuk FKUB. Pengurus perlu ingat kebali, FKUB bukanlah partai politik sehingga harus hati-hati dalam memberikan statement,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris FKUB Sumsel, Dr Drs H Syarnubi Soman, MM., M.Pd.I mengatakan, tujuan audiensinya tersebut untuk melaporkan hasil musyawarah susunan tim formatur pengurus FKUB Sumsel periode 2021-2024.
“Kita juga meminta izin agar Pak Gubernur bersedia melantik kepengurusan yang baru. Terkait waktu dan tempat akan didiskusikan lagi lebih lanjut,” tandasnya.***