Terima Audiensi Keuskupan Agung Palembang, Herman Deru :  Kerukunan Antar  Umat Beragama di Sumsel Sangat Kondusif

RIMAUNEWS, PALEMBANG – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menerima Uskup Keuskupan Agung Palembang, sehubungan dengan akan mengadakan Pelantikan Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Sumsel, bertempat di ruang tamu Gubernur, Selasa (20/9) siang.

Gubernur Sumsel  Herman Deru dikesempatan tersebut  menegaskan,  Pemerintah Provinsi Sumsel

siap untuk memfasilitasi kegiatan yang akan diadakan Uskup Keuskupan Agung Palembang. Dia juga menilai kebersamaan dalam perbedaan dan keberagaman di Sumatera Selatan yang telah terjalin  perlu dipertahankan.“Jadi apa yang sudah kita rasakan selama ini, mari kita pertahankan dan kita tingkatkan dengan menjunjung tinggi nilai nilai silaturahmi, Ini tradisi yang harus kita rawat, saya menyambut baik kegiatan ini,  dimana akan  banyak orang datang dan akan berdampak positif bagi pembangunan Provinsi Sumsel, terlebih hal ini menandakan  Sumsel zero konflik yang telah terbukti,” katany.a

Dalam pertemuan itu, Gubernur Herman Deru  menuturkan kerukunan umat beragama di Provinsi Sumsel  dapat terbangun dan sangat kondusif. Salah satu kuncinya, tradisi saling kunjung dan silaturahmi antarumat beragama.

“Saya bangga karena mendapat kunjungan silaturahmi dari umat beragama. Semua di respon dengan baik, meskipun dalam diskusi lanjutan, tidak semua dikabulkan. Dari semua unsur ini yang disampaikan semua akan kita respon sehingga hasil guna,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Kontingen Pesparani Sumsel Alphonsus Supardi, MM menyampaikan dalam waktu dekat Keuskupan Agung Palembang akan menyelenggarakan Sinode pada tanggal 27 hingga 29 bulan September di Kota Palembang. Dimana 250 perwakilan umat katholik akan berkumpul di gedung Yayasan Xaverius Bangau.

“Tahun 2023  Sumsel terpilih menjadi tuan rumah Orang Muda Katolik Nasional pada tanggal 26 sampai 30 juni 2023 total hadirin 2.300. Hal ini juga sebagai bentuk apresiasi kondusivitas kerukunan dan moderasi umat beragama di Provinsi Sumsel,” tandasnya.****