Tingkatkan Produksi Pertanian, Sumsel Kerahkan Penyuluh ke Kabupaten dan Kota

RIMAUNEWS, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyebar sebanyak 1.000 orang penyuluh pertanian lapangan (PPL) ke 17 kabupaten/kota untuk mendorong peningkatan produktivitas lahan. Kehadiran penyuluh diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengawal peningkatan produktivitas pertanian Sumsel.

“Proses perekrutan sudah dilakukan tahun lalu, dan kini mereka (penyuluh pertanian) sudah disebar ke seluruh kabupaten/kota, terutuma ke daerah sentra produksi beras,” ujar Gubernur Sumsel Herman Deru, Sabtu (15/5/2021).

Ia mengatakan para PPL ini akan mendampingi petani dari mulai menyiapkan lahan, proses penanaman, pemupukan, pemanenen, hingga pasca panen.

Petani akan diinformasikan mengenai penggunaan teknologi dalam pertanian. Selain itu, PPL ini juga akan mendampingi petani jika ingin mendapatkan KUR pertanian dari perbankan.

Melalui upaya ini, Pemprov berharap Sumsel dapat mencapai target produksi 3,1 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2021 dengan meningkatkan intensitas penanaman dan produktivitas.

Pada 2020, Sumsel berada pada urutan kelima untuk produksi gabah secara nasional yakni 2,6 juta ton GKG, atau masih di bawah Sulawesi Selatan dengan 4,6 juta ton GKG, Jawa Barat 9,0 juta ton GKG, Jawa Tengah 9,6 juta ton GKG dan Jawa Timur 9,9 juta ton GKG.

“Terpenting dari PPL ini yakni bagaimana mereka memotivasi petani agar berjiwa enterpreneur, tidak menjadi buruh di lahannya sendiri,” kata dia.

Menurutnya, petani merupakan profesi yang berperan penting terhadap ketahanan pangan suatu daerah. Apalagi, Sumsel juga berambisi menjadi lumbung pangan nasional sehingga berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan pangan bagi provinsi lain di Tanah Air.

Oleh karena itu, kata Deru, pemprov pun berkomitmen untuk terus menggelontorkan berbagai bantuan dan program yang menunjang petani. Mulai dari alat dan mesin pertanian (alsintan), distribusi pupuk, serta membuatkan sodetan hingga ke lokasi persawahan menggunakan pompa submersible.

“Contohnya di Muara Enim, kami akan dorong petani bisa panen tiga kali dengan cara membuatkan sodetan ke lokasi persawahan menggunakan pompa submersible,” kata dia. (Don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar